Suara.com - Belakangan ini, muncul sebuah tren viral di Tiongkok di mana para karyawan mencantumkan atasan, rekan kerja, dan pekerjaan mereka untuk dijual di platform e-commerce barang bekas.
Para karyawan muda di Tiongkok menggunakan cara unik dan menghibur tersebut untuk mengatasi stres pekerjaan mereka. Dalam tren yang sedang viral ini, karyawan mencantumkan atasan, rekan kerja, dan pekerjaan mereka untuk dijual di platform e-commerce barang bekas seperti Xianyu, platform e-commerce milik Alibaba.
Di Xianyu, banyak orang dengan santai menjual pekerjaan dan rekan kerja mereka sebagai cara untuk meredakan stres dari pekerjaan dan menghilangkan 'bau kerja'. Di Tiongkok, 'bau kerja' merujuk pada perasaan kelelahan mental dan fisik setelah seharian bekerja.
Mengutip dari South China Morning Post, beberapa iklan seperti 'bos menyebalkan', 'pekerjaan buruk', dan 'rekan kerja yang dibenci', dijual dengan kisaran harga antara Rp77 juta hingga Rp 170 juta di situs tersebut.
Seorang pengguna yang menjual pekerjaannya seharga Rp 17 juta mengatakan bahwa pekerjaan tersebut membayar Rp 64 juta per bulan dan menjanjikan bahwa pembeli dapat mengembalikan modalnya dalam tiga bulan.
Pengguna lain menulis, "Menjual rekan kerja yang sangat pandai menyindir seharga 3.999 yuan (Rp 8.912.027). Saya dapat mengajarkan Anda cara menghadapi rekan kerja ini dan menawarkan 10 tips untuk menghindari menjadi kambing hitam di tempat kerja."
Seorang karyawan lain mengunggah dengna tulisan "bos buruk" seharga 500 yuan (Rp 1.114.281), mengatakan bahwa dirinya memiliki kepribadian yang bertabrakan dengan bosanya yang sering mengkritiknya, sehingga dirinya merasa stres.
Patut dicatat bahwa semua ini dilakukan sebagai lelucon, jadi penjual memastikan iklan tersebut tidak mengarah pada transaksi uang sungguhan. Jika ada yang membeli "produk," penjual biasanya membatalkan kesepakatan segera setelah transaksi atau langsung menolak pembelian yang ada.
Seorang penjual anonim mengatakan kepada SCMP, "Seseorang pernah membayar sebelumnya, tetapi saya mengajukan pengembalian uang kepada mereka dan saya menghapus iklan tersebut setelahnya. Ini hanyalah cara saya melepaskan emosi, bukan benar-benar membeli atau menjual seseorang. Saya melihat banyak orang menjual pekerjaan mereka di Xianyu, dan saya pikir itu menarik, jadi saya ingin mencobanya juga. Menjual pekerjaan saya yang tidak memiliki akhir pekan hanya seharga 9,9 yuan (Rp 220.627) terasa seperti tindakan balas dendam kecil,"
Baca Juga: Kasus Pengancaman ke Ria Ricis Berlanjut, Penyidik Serahkan Berkas ke Kejaksaan
Sementara itu, warganet Tiongkok memiliki beberapa respon terkait tren tersebut. Sebagian merasa hal itu sebagai hiburan, namun ada pula netizen yang merasa khawatir bahwa tren ini akan berjalan terlalu jauh.
Berita Terkait
-
Kasus Pengancaman ke Ria Ricis Berlanjut, Penyidik Serahkan Berkas ke Kejaksaan
-
Perang Dagang Tiongkok Vs Amerika Serikat Berdampak 7 Produk Naik 200%, Menteri Perdagangan Sebutkan Ini
-
Minta Bumil Dihargai, Jokowi Harap Cuti Melahirkan 6 Bulan Tak Bikin Perusahaan Pikir-pikir Rekrut Karyawan Perempuan
-
Pensiun Nyaman Tanpa Cemas? Ini Solusi Pinjaman dari BRI untuk Pegawai
-
Nggak Mau Bahagia Sendiri, Ria Ricis Bagi-Bagi Uang ke Karyawan di Ulang Tahun Ke-29
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045