Suara.com - Corey Comperatore, yang berusia 50 tahun, meninggal sebagai "pahlawan", kata Gubernur Josh Shapiro kepada wartawan.
“Istrinya menceritakan kepada saya bahwa dia menghamparkan tubuhnya ke keluarganya untuk melindungi mereka,” tambahnya.
Dua korban penembakan lainnya masih dalam kondisi kritis, imbuh Shapiro.
Mr Comperatore tinggal di Sarver, Pennsylvania, kata pihak berwenang.
Dia adalah "pendukung setia mantan presiden dan sangat senang berada di sana tadi malam bersamanya di komunitas", kata Shapiro, seraya menambahkan: "Perbedaan pendapat politik tidak akan pernah bisa diselesaikan melalui kekerasan."
Comperatore pergi ke gereja setiap hari Minggu, “mencintai komunitasnya” dan “terutama” mencintai keluarganya, kata Shapiro.
Dia telah memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati korban.
Adik perempuan Comperatore, Dawn Comperatore Schafer, mengatakan "kebencian terhadap satu pria" telah merenggut nyawa "pria yang paling kami cintai".
Kakak laki-lakinya adalah "pahlawan yang melindungi putrinya", kata Comperatore Schafer di Facebook.
Baca Juga: Lindungi Reagan dari Upaya Pembunuhan, Agen Senior Sebut Keamanan Trump "Gagal" Lagi
"Istri dan anak-anaknya baru saja mengalami hal yang tidak terpikirkan dan tidak dapat dibayangkan,"
"Kakak laki-lakiku baru saja berusia 50 tahun dan masih memiliki banyak hal untuk dialami,"
"Kebencian tidak ada batasnya dan cinta tidak ada batasnya."
Adik perempuan Comperatore meminta masyarakat untuk mendoakan keluarganya.
"Tragedi yang mereka alami sekarang terasa seperti mimpi buruk yang mengerikan, tapi kami tahu ini adalah kenyataan yang menyakitkan”, tambahnya.
Randy Reamer, presiden perusahaan pemadam kebakaran sukarela Kota Buffalo, mengatakan Comperatore telah menjabat sebagai kepala perusahaan selama sekitar tiga tahun dan merupakan "orang yang berdiri tegak" dan "saudara sejati dari dinas pemadam kebakaran".
Berita Terkait
-
Singgung Monster Politik, Melania Trump Bela Donald Usai Penembakan di Kampanye
-
Tak Ikut Campur Penembakan Donald Trump, Timnas Indonesia Tetap Bisa Kena Getahnya?
-
Presiden China Xi Jinping Prihatin Donald Trump Ditembak saat Kampanye Pilpres
-
Penampakan Donald Trump Tiba di New Jersey usai Penembakan, Tim Bersenjata Siap Siaga
-
Lindungi Reagan dari Upaya Pembunuhan, Agen Senior Sebut Keamanan Trump "Gagal" Lagi
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya
-
Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Mensos Sebut Banyak Warga Mengundurkan Diri dari Penerima Bansos
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP