Suara.com - Nasib Audy Joinaldy di panggung politik Sumatera Barat (Sumbar) masih jadi tanda tanya. Apakah ia benar-benar tidak ikut kontestasi Pilgub Sumbar 2024 atau memantapkan hati bertarung melawan Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumbar saat ini? Entahlah. Jawaban atas langkah politiknya belum mengapung ke publik sampai hari ini.
Wagub Sumbar periode 2021-2024 itu tidak lagi digandeng Mahyeldi berpasangan menuju Pilgub Sumbar 2024. Diketahui, DPP PKS dan DPP Gerindra sepakat mengusung Mahyeldi dan Vasko Ruseimy sebagai pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar.
Keputusan itu tentu saja membuat kecewa kader PPP di Sumbar, khsusunya.
"Kecewa berat. Tidak ada angin, tidak ada apa," ujar Ketua DPW PPP Sumbar, Hariadi, Sabtu (13/7/2024).
Menurut Hariadi, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Bahkan, ia mengakui 10 hari belakangan PPP masih optimis Mahyeldi tetap bersama Audy Joinaldy.
"Tapi ternyata, beberapa hari belakangan berbeda. Dan bahkan kami sudah mendapat surat kemarin bahwa rekomendasi Gerindra kemudian PKS sudah keluar untuk Pak Mahyeldi dan Vasko. Bagaimanapun bisa kami terima lapang dada. Karena inilah politik," katanya.
Ketika ditanyai arah politik PPP dan Audy Joinaldy di Pilgub Sumbar 2024, ia belum bisa memastikan apakah Audy akan coba dicalonkan kembali.
"Belum pasti, kami akan tanya keinginan Audy sendiri bagaimana, kalau memang nanti ada sinyal dari Audy untuk mencalon, kami akan mencoba kerja sama partai lain. Karena kami hanya punya lima kursi, sedangkan syarat mengajukan calon butuh 13 kursi," katanya.
Sosok Audy
Baca Juga: Usung Duet Mahyeldy-Vasko di Pilgub Sumbar, Gerindra-PKS Buka Peluang Ajak Partai Lain
Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng, lahir pada 16 Mei 1983 di Jakarta dari pasangan Joinerri Kahar dan Desmilia. Kedua orang tuanya merupakan putra-putri Minang asli. Bahkan, ibunya adalah cucu dari Marah Adin Datuk Penghulu Sati, seorang birokrat yang menjadi ketua panitia pembetukan Kota Solok.
Sebelum jadi politisi, Audy Joinaldy dikenal sebagai seorang pengusaha sukses yang punya sederet gelar akademik mentereng. Bahkan, namanya tercatat pada Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pejabat negara dengan gelar akademik terbanyak.
Gelar sarjananya ditamatkan Audy di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2005. Ia pendidikan dengan mengambil gelar Master of Science di Wageningen Universiteit Netherlands Major Food Quality Management Minor Animal Nutrition tahun 2007.
Kemudian, Audy juga menempuh gelar Magister Manajemen di Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2011. Sedangkan elar insinyur didapatkannya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2019. Di tahun itu pula ia meraih gelar IPM dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) serta gelar ASEAN. Eng dari Asean Federation Engineering Association (AFEO).
Selanjutnya, Audy menyelesaikan pendidikan Doktor-nya di Sekolah Bisnis IPB University dan pada tahun 2021 mulai melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Politik di Universitas Andalas (Unand).
Audy juga termasuk salah satu pejabat negara, khususnya di Sumbar, yang punya kekayaan melimpah. Ia menjabat sebagai Komisaris serta Direktur di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang peternakan, pertanian, pertambangan, perkebunan dan sebagainya.
Jadi Pasangan Mahyeldi di Pilgub Sumbar 2020
Awal tahun 2020 silam, Audy Joinaldi pernah menceritakan tentang awal mulanya Mahyeldi menggandengnya ikut Pilgub Sumbar. Dia mengaku dimintai langsung oleh Mahyeldi untuk menjadi Cawagub menyonsong Pilkada 2020.
Mahyeldi "meminang" Audy saat ia berkunjung ke rumah Audy di Makassar. Kala itu, Audy senang lantaran ada kepala daerah dari Sumbar yang mau berkunjung ke sentra perternakannya di Sulawesi Selatan.
Dalam perjalanan dari bandara, Mahyeldi bercerita panjang lebar dengannya di atas mobil saat dijemput Audy. Setelah itu, Mahyeldi mengajak Audy Joinaldy berfoto berdua dengan berpegang tangan. Saat itulah, Mahyeldi menyinggung pertama kali mengajak dirinya menjadi wakil gubernur Sumbar.
"Saat itu lagi berfoto, lalu Buya mengatakan saya Sumbar 1, Audy Sumbar 2, ya," katanya menirukan ucapan Mahyeldi kala itu, dikutip dari berita media online.
Awalnya, Audy tidak serius menanggapi ajakan itu. Apalagi, dunia politik bukan dunia yang dia digeluti sejak lama. Tidak ada keluarganya yang berlatar belakang politik, maupun birokrat.
Kemudian dalam pertemuan dengan tokoh Minang waktu itu, Mahyeldi kalau ingin jadi cagub diminta harus mencari pasangan anak muda yang mengerti pertanian dan peternakan. Hal ini mendorong dirinya kembali diminta menjadi calon wakil gubernur.
Audy kembali bertemu Mahyeldi dan kembali dimintai untuk menjadi calon wakil gubernur. Namun, dia tetap kukuh menjawab ingin membantu Sumbar dari luar saja. "Saat itu jawaban buya sedikit saja, kalau bisa dari dalam kenapa dari luar," katanya.
Setelah berpikir panjang dan didorong orang tua, Audy yang juga kader PPP, memutuskan untuk menerima ajakan tersebut. Menurutnya, jika kelak terpilih, ia bertekad memberikan yang terbaik untuk Sumbar.
"Orang tua bilang begini ke saya, lakukanlah sesuatu untuk provinsi kamu sendiri, kampung halaman kamu sendiri, kalau perlu kamu mati di sana," katanya.
Berita Terkait
-
Cerita CEO Semen Padang Bisa Bawa Pemain Eks Manchester United ke Liga 1 Indonesia
-
Semen Padang Target Peringkat 6 Besar di Liga 1 2024-2025
-
Aaliyah Tak Malu Suguhi Thariq Nasi Padang, Kebiasaan Makan Keluarga Fuji Diungkit
-
Usung Duet Mahyeldy-Vasko di Pilgub Sumbar, Gerindra-PKS Buka Peluang Ajak Partai Lain
-
Berapa Harga Charlie Scott? Eks Pemain Manchester United Main di Liga 1, Ini Jawaban Bos Semen Padang
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu
-
KPK Soal Korupsi Hibah Jatim: Nama Khofifah, La Nyalla, dan Eks Mendes Terseret, Ini Peran Mereka
-
Insiden Kecelakaan 12 Tahun Terpendam, Nadya Almira Buka Suara: Nad Pingsan, Bangun Pas Dijahit