Suara.com - Istilah guru 'killer' kerap digunakan oleh murid angkatan milenial dan generasi sebelumnya sebagai julukan bagi guru yang galak. Istilah tersebut nampaknya tak lagi populer di kalangan para siswa yang kini diisi oleh Gen Z dan Gen Alpha.
Pengamat pendidikan Ubaid Matraji mengatakan, bahwa konsep guru 'killer' sudah tak boleh diterapkan kepada murid. Alih-alih membuat murid takut, menurut Ubaid, menjadi guru yang galak justru berisiko membunuh karakter anak-anak selama belajar di sekolah.
"Itu membunuh karakter siswa, imajinasi siswa. Jadi orang punya imajinasi belum apa-apa sudah dibunuh. Orang punya kreatifitas, belum ngomong sudah dibunuh. Jadi itu tidak relevan sama sekali," kata Ubaid kepada Suara.com, dihubungi Selasa (16/7/2024).
Sebagai tenaga pendidik, lanjut Ubaid, tugas guru justru harus melahirkan dan menumbuhkan karakter muridnya, bukan justru membunuh yang sudah ada.
"Melahirkan kritisisme, melahirkan imajinasi, melahirkan perbedaan, itu sebuah rahmat. Perbedaan itu bukan sebuah musibah, perbedaan itu sebuah rahmat," imbuhnya.
Bersikap galak dengan maksud untuk menunjukan kewibawaan sebagai guru juga dinilai sebagai tindakan yang keliru. Sebab, kata Ubaid, kewibawaan harusnya jadi sesuatu yang terjadi secara alami bukan sengaja diciptakan dengan memperlihatkan sikap galak kepada murid.
"Kalau guru itu menginspirasi anak-anak, guru itu perilakunya baik, guru itu mengajarkan hal-hal yang baik, tanpa diminta untuk menghormati itu semua orang akan menghormati. Jadi bukan sesuatu yang ditakut-takuti gitu, bukan sesuatu yang dipaksakan," terang dia.
Sikap menghormati karena dibayangi rasa takut, dikatakan oleh Ubaid, justru seperti mengajarkan sikap munafik kepada murid. Pasalnya, murid seperti terpaksa hormat kepada guru yang sebetulnya dia hanya takut terhadap sikap galaknya.
"Karena (jadi guru 'killer') kontraproduktif dengan tujuan pendidikan sendiri yang bagaimana memerdekakan manusia-manusia tapi malah menakut-takuti," tambahnya.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Dunia Pendidikan, Perguruan Tinggi Harus Bekerja Sama dengan Pemerintah
Berita Terkait
-
Link Download Aplikasi Dapodik 2025 Lengkap Beserta Cara Instalnya
-
Ternyata Ini Alasan Disdik DKI Berhentikan Ratusan Guru Honorer saat Tahun Ajaran Baru
-
Tingkatkan Mutu Dunia Pendidikan, Perguruan Tinggi Harus Bekerja Sama dengan Pemerintah
-
P2G Sebut Pemberhentian Guru Honorer di Jakarta Paling Kasar, Jadi Sulit Cari Pekerjaan di Tahun Ajaran Baru
-
Mendadak Diberhentikan, Ratusan Guru Honorer di Jakarta Dapat Kado Pahit Tahun Ajaran Baru 2024
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit