Suara.com - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menegaskan bahwa calon Dewan Pengawas (Dewas) KPK juga harus diperhatikan.
Menurut dia, Dewas KPK harus diisi dengan orang-orang yang berani dalam memberikan sanksi tegas kepada pegawai hingga pimpinan KPK yang bermasalah.
Yudi meminta publik harus menaruh perhatian kepada calon Dewas lantaran sejauh ini perhatian publik hanya tertuju kepada seleksi capim KPK.
“Walaupun saat ini semua mata tertuju kepada seleksi pimpinan Calon Pimpinan KPK, namun jangan lupakan juga seleksi Calon Dewas KPK oleh pansel yang sama,” kata Yudi Purnomo kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).
Sebab, dia menilai Dewas memiliki peran penting untuk menjaga KPK dari dalam. Terlebih, pada saat ini pertama kalinya Dewas dipilih melalui proses seleksi.
“Seleksi Dewas tetap harus dipantau agar jangan sampai yang terpilih adalah orang orang yang tidak berintegritas dan mempunyai rekam jejak buruk sehingga alih-alih mengawasi kerja dan prilaku etik pimpinan dan pegawai KPK malah menjadi pelindung mereka yang melanggar etik,” tutur Yudi.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa Dewas KPK harus diisi oleh orang-orang yang berani dalam menindak maupun memberikan sanksi yang tegas kepada para pegawai hingga pimpinan KPK yang melakukan pelanggaran etik.
“Dewas harus diisi orang orang yang berani menindak pegawai dan pimpinan KPK dengan sanksi dan hukuman tegas serta semangat zero tolerance terhadap pelanggar etik,” tegas Yudi.
“Belajar dari Pimpinan KPK periode 2019-2024, di mana banyak pelaporan kasus etik serta banyak diantaranya dibawa ke sidang etik. Tentu tidak akan jadi jaminan pimpinan terpilih periode berikutnya juga tidak akan melanggar etik,” tandas dia.
Baca Juga: Lima Personel Adhyaksa Ini Ikut Seleksi Capim KPK, Harli Siregar: Kami Diperintah Jaksa Agung
Tim Panitia Seleksi (Pansel) menutup masa pendaftaran calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 pada Senin (15/7/2024).
Hingga akhir masa pendaftaran, Wakil Ketua Tim Pansel Arif Satria mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar Capim dan Dewas KPK sebanyak 525 orang.
"Dari sejak pendaftaran pada tanggal 26 Juni 2024 hingga penutupan tadi malam 15 Juli 2024 pukul 23.59 WIB dapat disampaikan bahwa total pendaftar sebanyak 525 orang," kata Arif kepada wartawan, Selasa (16/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa ada sebanyak 318 orang yang mendaftar sebagai capim KPK sementara 207 orang mendaftarkan diri menjadi calon Dewas KPK.
Pada kesempatan yang sama, Arif menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah berpartisipasi mendaftarkan diri menjadi Capim dan Dewas KPK.
"Selanjutnya kami akan melakukan verifikasi atas dokumen-dokumen yang telah diunggah dan akan mengumumkan hasilnya pada tanggal 24 juli 2024 melalui aplikasi apple serta laman kpk.go.id dan setneg.go.id," ujar Arif.
Berita Terkait
-
Kapok Ulah Firli Bahuri, KPK Kini Ogah Keluarkan Rekomendasi buat Ghufron dkk Maju Capim Lagi
-
Mabes Polri Jagokan 4 Jenderal Ikut Seleksi Capim KPK: Mereka Personel Terbaik
-
Lima Personel Adhyaksa Ini Ikut Seleksi Capim KPK, Harli Siregar: Kami Diperintah Jaksa Agung
-
Sindir Nurul Ghufron yang Daftar Capim KPK Lagi, MAKI: Tim Pansel Berpotensi Digugat ke PTUN
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida
-
Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana di Ruang Konseling, Polisi Ungkap Kronologinya
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
-
Anggota Komisi IV DPR Kasih 'Jempol' Produksi dan Gerakan Pangan Murah Polri
-
BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden
-
Jejak Digital Sadis Alex Si Ayah Tiri, Terkuak Isi WA 'Perjanjian Buang Mayat' Bocah Alvaro
-
Parlemen Didorong Segera Implementasikan Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di AKD
-
Usai OTT Bupati, KPK Tahan 3 Tersangka yang Diduga Terima Uang Korupsi Pembangunan RSUD Koltim
-
150 Batalyon Infanteri Teritorial Dibentuk Mulai 2025, Tujuannya untuk Apa?