Suara.com - Pendeta Paul Nthenge Mackenzie, pemimpin sekte kiamat di Kenya, sedang menjalani persidangan setelah dituduh memimpin ajaran sesat yang menyebabkan kematian banyak pengikutnya. Mackenzie, yang memimpin Sekte Good News International Church, dituduh memaksa para pengikutnya untuk berpuasa sampai mati dengan janji bahwa mereka akan bertemu dengan Yesus setelah kiamat.
Mackenzie ditangkap setelah otoritas menemukan lebih dari 50 kuburan massal di hutan Shakahola, yang diduga berisi jenazah pengikut sektenya yang meninggal akibat kelaparan. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa korban diminta untuk berhenti makan dan minum sebagai bagian dari persiapan kiamat yang dijanjikan Mackenzie.
Pemerintah Kenya telah mengecam tindakan Mackenzie dan mengumumkan akan memperketat pengawasan terhadap kelompok-kelompok agama yang mencurigakan. Presiden William Ruto menyebut kejadian ini sebagai tindakan terorisme yang disamarkan sebagai ajaran agama. Pihak berwenang juga berupaya untuk menyelamatkan pengikut sekte yang masih hidup dan memberikan mereka perawatan medis dan psikologis.
Selama persidangan, Mackenzie menghadapi sejumlah dakwaan termasuk pembunuhan, penyiksaan, dan penghasutan untuk bunuh diri. Dia membantah semua tuduhan dan mengklaim bahwa dia hanya mengajarkan apa yang dia yakini sebagai kebenaran agama. Jika terbukti bersalah, Mackenzie dapat menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Kasus ini telah menimbulkan diskusi luas tentang batas-batas kebebasan beragama dan perlindungan terhadap individu dari ajaran sesat yang berbahaya. Banyak pihak menyerukan perlunya regulasi yang lebih ketat untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Pemerintah Kenya juga didesak untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya sekte-sekte yang menyimpang.
Pendeta Paul Nthenge Mackenzie kini menanti keputusan pengadilan atas tindakannya yang diduga menyebabkan kematian banyak pengikutnya. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ajaran-ajaran yang bisa membahayakan nyawa dan kesejahteraan masyarakat.
Berita Terkait
-
Biadab! Pria di Kenya Akui Bunuh 42 Wanita, Polisi Temukan 9 Jasad Termutilasi
-
Keturunan Pendeta vs Ulama Besar, Beda Silsilah Angelina Sondakh dan Geni Faruk yang Siap Besanan
-
Sempat Terjerumus Ajaran Sesat, Adi Bing Slamet Baru Tenang Usai Syahadat Lagi
-
Kenaikan Pajak di Kenya Picu Amuk Massa Rakyat: Mirip Indonesia 98
-
Kenya Rusuh! Warga Satu Negara Demo Protes Pajak Roti Naik
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Pramono Tunggu Sikap DPRD Soal Polemik Tunjangan Perumahan Rp78 Juta
-
Gerakan 17+8 di Ujung Deadline, Fathian: Provokator Main Halus
-
Mushola 2 Lantai di Ciomas Bogor Ambruk Saat Pengajian Maulid, BPBD: Bangunan Tua Kelebihan Beban
-
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas Tembus 174 Ribu, Keputusan PTDH Bisa Dibatalkan?
-
WNA Korban Helikopter Jatuh di Tanah Bumbu Dijemput Keluarga
-
Karding Klarifikasi Foto Main Domino, Sebut Pertemuan dengan Raja Juli dan Azis Wellang Hanya...
-
Akademisi Pertanyakan Keadilan: Kenapa Nadiem Ditahan Cepat, Silfester Masih Bebas?
-
Koalisi Sipil Desak Komnas HAM Bentuk TGPF Independen, Soroti Dugaan Keterlibatan Militer
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Gerhana Bulan di Indonesia 7-8 September, Kemenag Serukan Salat Khusuf: Ini Niat dan Tata Caranya