Suara.com - Anak kedua mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, menegaskan kalau tindakan Zainul Maarif dan empat tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog bukan mencontoh sikap Gus Dur.
Alih-alih meneruskan perjuangan Gus Dur dalam mendamaikan konflik Israel dan Palestina, Yenny justru menyebut tindakan kelima tokoh muda NU itu sebagai upaya naif dan bodoh.
"Ini sudah dibantah sama ketum PBNU bahwa ini tidak mewakili organisasi. Jadi ini kan personal aja, mereka sepertinya antara naif sama bodoh ini, beda-beda tipis. Antara lugu sama bodoh jadi satu. Menurut saya ya harusnya mereka paham lah, konteksnya lebih mengerti pa yang sedang terjadi di dunia sekarang ini," tegas Yenny kepada Suara.com, dihubungi Rabu (17/7/2024).
Yenny juga menegaskan bahwa yang dilakukan Zainul Maarif dan empat lainnya itu tidak sama dengan yang dilakukan Gus Dur ketika bertemu dengan Shimon Peres pada tahun 1994 yang ketika itu menjabat sebagai Luar Negeri Israel. Akan tetapi, lanjut Yenny, Gus Dur melakukan pendekatan kepada Presiden Palestina Yasser Arafat.
"Gus Dur itu tidak hanya ketemu satu pihak, Gus Dur ketemu dengan Shimon Peres tapi juga ketemu dengan Yasser Arafat. Dan dua-duanya memang diajak bicara untuk mau duduk satu meja, bicara soal bagaimana caranya ada titik temu," tutur Yenny.
Menurut Yenny, ada banyak isu yang memang harus diselesaikan mengenai konflik Israel dan Palestina. Tak hanya tentang kemanusiaan, tapi juga hingga pengembalian hak teritorial yang direbut Israel drai Palestina.
Yenny menyebut kalau ayahnya kala itu sudah sangat mengerti setiap detail dari konflik tersebut. Itu sebabnya, Gus Dur tak hanya mendatangi satu pihak tertentu seperti yang dilakukan pemuda NU tersebut.
"Gus Dur sangat mengerti detail, sangat mengerti isu, dan Gus Dur bicara dengan dua belah pihak. Waktu ketemu Yasir Arafat bahkan saya nemenin. Nah, kalau ini kan cuma ketemu sama Presiden Israel dan enggak ngerti mereka bawa pesan apa kemudian mereka siapa. Kok berpikir punya cukup daya tawar untuk bisa menjadi mediator. Mediator apa? Mereka tidak sedang menjadi mediator," ujar Yenny.
Baca Juga: Tegas! Erdogan Tolak Kerjasama NATO dengan Israel
Tag
Berita Terkait
-
Geram Petinggi FPI Lihat 5 Anggota NU Temui Presiden Israel: Apapun Alasannya Itu Tak Pantas
-
Dari Pengacara jadi Presiden: Menelisik Rekam Jejak Isaac Herzog yang Bertemu Lima Tokoh Nahdliyin
-
UNRWA: Butuh 15 Tahun Untuk Bersihkan Puing-puing Berserakan di Kota Gaza
-
Apa yang Dilakukan 5 Cendikia NU Selama di Israel? Ini Penjelasan Ketua PBNU
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka