Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah adanya agenda politik, dalam mengusut beberapa perkara yang melibatkan para politisi PDIP.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan bahwa dalam melakukan tindakan, lembaga antirasuah sebagai penegak hukum mesti dilatarbelakangi oleh alat bukti yang cukup.
“Jadi, yang melatarbelakangi dan kemudian mendasari melakukan tindakan-tindakan upaya paksa, mau nangkap, mau menggeledah, mau mencegah tangkal itu adalah proses hukum yang semuanya berbasis alat bukti,” kata Ghufron di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2024).
“Kalau yang kami lakukan berbasis alat bukti tentu kami semua itu bagian dari proses hukum yang layak dan proper untuk kami lakukan,” tambah dia.
Sekadar informasi, beberapa politisi PDIP memang dikabarkan terlibat pada sejumlah kasus yang ditangani KPK. Salah satunya ialah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang dipanggil KPK sebagai saksi pada dua kasus.
Hasto berstatus sebagai saksi pada kasus dugaan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dengan tersangka Harun Masiku dan kasus dugaan tindak pidana korupsi lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Baru-baru ini, KPK juga melakukan penggeledahan pada sejumlah lokasi di Semarang dalam upaya mengusut kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Penggeledahan juga dilakukan di kantor dan rumah Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita yang juga merupakan kader PDIP.
Diketahui, KPK dikabarkan menetapkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah. Mbak Ita merupakan kader PDIP.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara.com, Mbak Ita menjadi salah satu orang dari empat yang terkonfirmasi dicekal KPK ke luar negeri.
Tiga orang lain yang diduga menjadi tersangka ialah suami Ita, Alwin Basri yang juga merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng dari PDIP.
Selain itu, terduga tersangka lainnya ialah Ketua Gapensi Kota Semarang Martono dan dari pihak swasta Rahmat U Djangkar.
Berita Terkait
-
Jelang Tes Tertulis Capim KPK, Nurul Ghufron Siapkan Kondisi Pikiran dan Tubuh
-
Karier Mentereng 4 Jenderal Polisi Calon Pimpinan KPK, Jabat Kapolda hingga Anak Buah Firli Bahuri
-
Profil 4 Jenderal Polisi yang Lolos Seleksi Capim KPK, Jejak Kariernya Enggak Kaleng-kaleng
-
Sita Dokumen saat Geledah Kantor Ditjen Minerba ESDM, KPK Buka Peluang Tersangka Baru di Kasus Eks Gubernur Malut
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Cairkan Bansos Rp 7 Juta per NIK, Benarkah?
-
Ferry Irwandi: TNI-Polri Harus Lindungi Rakyat
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji, Ngaku Jadi Korban Ibnu Mas'ud, Kok Bisa?
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Legislator PDIP Beri Sindiran ke Menkeu Purbaya: Dua Hari Jabat, Dua Hari Jadi Orang Paling Viral
-
Rekam Jejak Bishnu Prasad Paudel, Menteri Keuangan Nepal yang Ditelanjangi dan Diarak saat Demo