Suara.com - Konflik Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon semakin panas, bahkan diprediksi akan terjadi eskalasi konflik bersenjata di negara Republik tersebut.
KBRI Beirut mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian atas konflik Israel dan Hizbullah.
Imbauan tersebut disampaikan oleh KBRI Beirut dan Kementerian Luar Negeri RI setelah memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon saat ini.
“Untuk itu, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan sudah memproses Lapor Diri kepada KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri, selama layanan penerbangan komersial masih tersedia,” kata KBRI Beirut dalam imbauan resmi yang dilansir Rabu (31/7/2024).
KBRI juga mengimbau WNI yang berencana mengunjungi Lebanon untuk menunda perjalanan mereka hingga situasi keamanan membaik.
Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan yang mencakup wilayah Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun, telah ditetapkan Status Siaga Idi wilayah tersebut sejak Oktober 2023.
“Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di safe house KBRI Beirut,” kata KBRI.
KBRI juga mengingatkan seluruh WNI di Lebanon agar menghindari kawasan yang rawan, menyimpan barang dan dokumen berharga di tempat yang aman, serta terus mencermati dan bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat, antara lain dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi otoritas setempat.
Jika sedang bepergian, WNI diharap menjaga barang berharga seperti paspor, dompet, dan ponsel dengan baik.
Baca Juga: Biadab! Penyandang Disabilitas Asal Palestina Dibunuh Tentara Israel
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, agar dapat segera menghubungi hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun Whatsapp pada nomor +961 70817310.
Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon serta sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas di UNIFIL.
Terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing masing karena merasa situasi masih relatif aman. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter