Suara.com - Ketua Koperasi Wahana Kalpika (KWK) sekaligus Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI, Taufik Azhar angkat bicara usai dituding kongkalikong dengan direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) soal kuota mikrotrans. Ia menyebut anggapan tersebut sepenuhnya salah.
Taufik mengakui, memang saat ini KWK memiliki armada angkutan kota (angkot) terintegrasi JakLingko terbanyak di Jakarta dengan 1.435 unit. Namun, angka realisasinya masih berada di 51 persen dari kuota 2.801 mikrotrans yang diberikan pihak Transjakarta.
Apalagi, armada reguler keseluruhan yang dimiliki KWK jumlahnya juga jauh lebih banyak ketimbang operator lain, yakni mencapai 6.238 unit.
Sementara, operator lain punya armada paling banyak 1.819 unit. Bahkan, dari 11 operator angkot, lima di antaranya memiliki jumlah armada di bawah 500 unit. Meski demikian, kata Taufik, mereka tetap mendapatkan kuota mikrotrans lebih banyak presentasenya dari KWK.
"Ini yang lain sudah 97 persen (gabung JakLingko), 75 persen, kita enggak ada monopoli. Ini ditutup (datanya) sama mereka (pendemo) ini regulernya. Kalau kita ukurannya dari ini dong, yang terealisasi di Jaklingko," ujar Taufik kepada wartawan, Rabu (31/7/2024).
"Memang kita paling besar ya 6.238 (armada reguler). Yang terintegrasi hanya 2.801 atau 44 persen diambil Dari armada kita. Tapi yang sudah bergabung sama mikrotrans baru 51 persen atau 1.435 (unit)," lanjutnya.
Taufik mengatakan delapan operator yang melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota DKI kemarin menutup data ini. Mereka menyampaikan tuntutan seolah-olah ada monopoli atas kuota mikrotrans yang dilakukan KWK. Bahkan, KWK sendiri disebutnya bisa membuat demo yang lebih besar ketimbang seluruh operator lain karena punya armada jauh lebih banyak.
"Jadi datanya ditutup. Dan kita melalui proses alurnya sama. Kita kalau mau demo, bisa melebihi dari dia. Nah itulah jadi merasa kecemburuan, tapi gak dilihat hasilnya secara professional, secara presentase. Kita datanya real. Armada yang paling besar itu KWK," pungkasnya.
Tuduh Elite DPRD Kongkalikong dengan Transjakarta
Baca Juga: Sebut Transjakarta Bagi Kuota Mikrotrans Secara Proporsional, Dishub DKI: Tak Ada Anak Emas
Wakil Ketua Koperasi Purimas Jaya, Rahmadoni sebelumnya mengungkap sosok Anggota DPRD DKI yang diduga melakukan kongkalikong dengan Direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk pembagian kuota pengadaan mikrotrans. Sosok itu adalah Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI dari Partai Golkar, Taufik Azhar.
Rahmadoni mengatakan, Taufik Azhar merupakan Ketua dari operator angkutan kota angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK). Ia menyebut ada diskriminasi dari direksi Transjakarta karena selalu memprioritaskan kuota mikrotrans ke KWK.
"Iya benar (Taufik Azhar Golkar). Kebetulan yang bersangkutan wakil ketua komisi B DPRD DKI Jakarta sekaligus Ketua KWK, jadi itu sangat jelas konflik kepentingannya," ujar Rahmadani kepada wartawan, Selasa (30/8/2024).
Sejumlah sopir mikrotrans yang tergabung dalam Forum Komunikasi Laskar Biru (FKLB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/7/2024). Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pihak PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang menaungi mikrotrans.
Koordinator Aksi Lapangan, Fahrul Fatah mengatakan, ada delapan koperasi mitra operator program JakLingko Pemprov DKI yang terlibat dalam aksi ini. Pramudi, pengurus koperasi, dan operator disebutnya terlibat dalam aksi ini.
Operator yang tergabung dalam FLKB ini Antara lain Koperasi Komilet Jaya, Purimas Jaya, Kopamilet Jaya, Komika Jaya, Kolamas Jaya, Kodjang Jaya, PT Lestari Surya Gemapersada, dan PT Kencana Sakti Transport.
Berita Terkait
-
Sebut Transjakarta Bagi Kuota Mikrotrans Secara Proporsional, Dishub DKI: Tak Ada Anak Emas
-
Operator Mikrotrans Bongkar Sosok Anggota DPRD DKI yang Kongkalikong dengan Transjakarta, Taufik Azhar dari Golkar!
-
Bolos Rapat DPRD Demi Latihan Pilates, Zita Anjani Curhat Dirujak Buzzer Gegara Pilkada Jakarta: Politik Kejam
-
Ribuan Sopir Mikrotrans Geruduk Balai Kota Jakarta, Anies: Dulu Zaman Kita Tak Ada Keluhan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember