Suara.com - Pemerintah diingatkan untuk buat skema prioritas dalam membagikan makan bergizi di sekolah. Dengan anggaran yang terbatas, pemerintah disarankan untuk memprioritaskan beri makan bergizi kepada siswa yang berasal dari keluarga miskin.
Ahli Pangan dan Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, mengatakan pemerintah harus sudah lakukan identifikasi dan pendataan siswa berdasarkan status sosial ekonomi.
Siswa dari keluarga tidak mampu yang harus jadi prioritas untuk diberikan kupon makan bergizi tersebut.
"Anak-anak miskin itu berisiko mengalami kurang gizi, dia itu tidak minum susu dan sebagainya. Tapi kalau dari sekolah-sekolah yang bagus, anak-anaknya tiap hari aja diantar ke sekolah pakai mobil oleh orang tuanya," kata Ali kepada Suara.com, dihubungi Kamis (1/8/2024).
Dari 82,9 juta anak yang ditargetkan mendapat makan bergizi, menurut Ali, belum tentu seluruhnya benar-benar perlu bantuan makan bergizi.
"Di Indonesia ini kan banyak juga anak-anak sekolah yang dari golongan elit, belum tentu dia memerlukan makanan bergizi gratis. Sehingga kalau itu segmented berdasarkan status sosial ekonomi, maka anggarannya itu akan fokus benar-benar untuk memperbaiki gizi anak-anak miskin," kata Guru Besar IPB tersebut.
Sehingga, program makan bergizi itu diharapkan juga bisa bantu memperbaiki status gizi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin. Untuk itu, Ali menyarankan utamakan lauk pauk berupa protein hewani.
"Kalau bicara tentang anak balita miskin dan kemudian dia stunting, itu anjurannya kalau makan lauknya dua jenis pakanan hewani. Misalnya, dia dikasih telur sama daging ayam," ujarnya.
Oleh sebab itu, anggaran Rp15 ribu per orang untuk satu porsi makan bergizi itu disarankan lebih mengutamakan penyediaan lauk protein hewani.
Baca Juga: Anggaran Makan Siang Bergizi Cuma Rp 15 Ribu Per Anak, Ahli Gizi Sarankan Tak Perlu Ada Susu
Berita Terkait
-
Bagi-bagi Susu UHT Lewat Program Makan Bergizi, Guru Besar IPB Ingatkan Pemerintah Tentukan Batas Kadar Gulanya
-
Anggaran Makan Siang Bergizi Cuma Rp 15 Ribu Per Anak, Ahli Gizi Sarankan Tak Perlu Ada Susu
-
Makan Bergizi Gratis Plus Susu? Airlangga: Belum Deal!
-
Dear Mas Gibran, Ini Rekomendasi Menu Makan Bergizi Gratis Nggak Pakai Susu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!