Suara.com - Kepala Militer Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zaman, mengumumkan pembentukan pemerintahan transisi setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara tersebut akibat protes nasional yang berujung kekerasan.
Hasina dilaporkan telah melarikan diri ke negara tetangga, India, dan belum mengeluarkan pernyataan apapun.
Sejak bulan Juli, ratusan orang tewas dan terluka dalam aksi protes yang awalnya menuntut penghapusan kuota dalam pekerjaan pemerintah dan kemudian menuntut pengunduran diri Hasina, yang telah memegang kekuasaan sejak 2009. Hasina, yang berusia 76 tahun, adalah putri dari Sheikh Mujibur Rahman, pemimpin pendiri Bangladesh.
Dalam pidato yang disampaikan kepada masyarakat setelah bertemu dengan para pemimpin partai politik, Zaman menyerukan perdamaian dan menyatakan bahwa tidak perlu memberlakukan hukum militer jika keadaan kembali normal di negara Asia Selatan tersebut. Zaman juga berjanji untuk menyelidiki kematian para pengunjuk rasa.
Sebelumnya, hampir 100 orang dilaporkan tewas ketika demonstrasi mahasiswa yang menuntut pengunduran diri Sheikh Hasina berbenturan dengan polisi dan aktivis partai berkuasa di Bangladesh. Menurut harian Prothom Alo, sedikitnya 95 orang tewas dalam bentrokan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Bangladesh telah memberlakukan jam malam nasional tanpa batas waktu untuk meredam kekerasan, yang mulai berlaku pada pukul 18.00 waktu setempat (12.00 GMT). Selain itu, layanan internet dihentikan dan platform media sosial seperti Facebook dan WhatsApp tidak dapat diakses.
Kerusuhan terbaru ini terjadi setelah setidaknya 200 orang tewas dan ribuan lainnya terluka ketika protes mahasiswa bulan lalu, yang dipicu oleh sistem kuota yang memberikan 30% pekerjaan pemerintah kepada kerabat veteran, berubah menjadi kekerasan. Setidaknya 10.000 orang lainnya ditangkap dalam insiden tersebut.
Mahkamah Agung Bangladesh telah memangkas sistem kuota tersebut. Namun, para mahasiswa kembali turun ke jalan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina serta keadilan bagi mereka yang tewas.
Para demonstran dan kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah menggunakan kekuatan berlebihan, yang dibantah oleh perdana menteri dan para menterinya.
Baca Juga: Ibunya Terdesak Demonstran, Putra PM Bangladesh Tuntut Pihak Keamanan Tanggung Jawab
Kekerasan pada hari Minggu menyaksikan pengunjuk rasa menargetkan sebuah rumah sakit umum besar di ibu kota Dhaka, membakar beberapa kendaraan.
Di bagian lain kota, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang memblokir jalan utama. Menurut saksi mata, beberapa bom rakitan diledakkan dan terdengar tembakan senjata api.
Berita Terkait
-
Ibunya Terdesak Demonstran, Putra PM Bangladesh Tuntut Pihak Keamanan Tanggung Jawab
-
Bangladesh Memanas, PM Hasina Dilaporkan Mengundurkan Diri dan Kabur dari Kediamannya
-
Jumlah Korban Terus Bertambah, Hampir 100 Orang Tewas dalam Bentrokan antara Mahasiswa dan Aparat di Bangladesh
-
Internet di Bangladesh Terputus Jelang Long March Anti Pemerintah ke Dhaka
-
Demo Tuntut PM Bangladesh Mundur Berlangsung Ricuh, 73 Orang Tewas
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Ahli di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim: Kerugian Keuangan Negara Saja Belum Tentu Korupsi
-
Eks Bendahara Amphuri Diperiksa KPK, Bantah Ikut Campur Soal Kuota Haji
-
Janji Pemerintah Bantu Renovasi Sebagian Ponpes Tua dan Rawan, Cak Imin: Tapi Anggaran Kita Terbatas