Suara.com - Ketua Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) diserahkan kepada Mayjen TNI (Purn) Dr Komaruddin Simanjuntak yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPAD.
Penggantian pucuk organisasi PPAD tersebut dilakukan saat puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PPAD yang digelar di Aula Soeryadi, Gedung PPAD, Jln Matraman, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2024).
Selain pengukuhan pengurus baru PPAD, acara diawali pengukuhan tugas ketua umum PPAD oleh Ketua Badan Pertimbangan Pusat PPAD, Jenderal TNI Purn Try Sutrisno. Dalam kesempatan tersebut, hadir 10 perwakilan bintara dan tamtama anggota PPAD.
"Mereka kita undang pada syukuran HUT PPAD ini untuk meneguhkan sikap dan warna organisasi. Bahwa tidak benar stigma yang menyebutkan PPAD hanya organisasi para purnawirawan yang berpangkat perwira. Tidak. Ini organisasi bagi seluruh purnawirawan TNI-AD, termasuk PNS yang berdinas di lingkungan TNI Angkatan Darat," kata Plt Ketua Umum, Mayjen Komaruddin.
Sementara itu, Jenderal Try Sutrisno dalam sambutannya meminta PPAD melanjutkan program-program yang telah dicanangkan pendahulu.
"Program operasi bibir sumbing, operasi katarak, penghijauan, penyemaian bibit pohon sukun, semua bagus. Saya minta semua program yang bagus-bagus dari mendiang Doni Monardo dilanjutkan," katanya.
Merespons sambutan tersebut, Plt Ketum PPAD Komaruddin tak kuasa menahan tangisnya mendengar jasa baik Almarhum Doni Monardo.
"Sengaja saya singgung mengenai almarhum di bagian akhir sambutan. Sebab kalau di awal, saya pasti langsung terharu dan menangis. Begitu banyak jasa baik almarhum kepada kita semua. Izin kepada Bu Doni yang hadir, jangan khawatir. Kami akan melanjutkan semua amanat beliau," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, juga dilangsungkan pengukuhan pengurus baru PPAD. Terdapat sejumlah perubahan posisi kepengurusan, karena sejumlah alasan. Beberapa di antaranya, karena pengunduran diri pengurus dengan alasan terjun ke politik praktis.
Baca Juga: Yang Berbeda Di Ulang Tahun PPAD 2024
"PPAD tetap melaksanakan AD-ART yang antara lain menyebutkan, bagi pengurus yang berkiprah di politik, wajib mengundurkan diri. Politik PPAD konsisten pada politik negara dan politik kesejahteraan," ujar Komaruddin.
Salah satu jabatan yang berubah adalah pos Sekretaris Jenderal. Semula Sekjen dijabat Mayjen Komaruddin Simanjuntak. Setelah dikukuhkan sebagai Plt Ketua Umum, maka posisi Sekjen kosong. Kekosongan itu kemudian diisi oleh Mayjen TNI Purn Wiyarto yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?