Suara.com - Pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pekan lalu merupakan operasi intelijen tingkat tinggi agen Israel. Meskipun pemerintah Israel belum memberikan konfirmasi resmi, informasi yang beredar mengindikasikan bahwa Mossad memiliki peran dalam peristiwa ini.
Dalam menjalankan operasinya, Mossad disebut merekrut dua warga Iran yang seharusnya memiliki tugas untuk menjaga keamanan gedung dan tamu di tempat Ismail Haniyeh Tewas. Kedua warga Iran itu disebut-sebut direkrut oleh Mossad dari unit keamanan Ansar al-Mahdi, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dengan tawaran imbalan yang tak main-main.
Mossard menawarkan kedua orang tersebut uang dengan nominal enam digit serta 'relokasi' (mengeluarkan mereka secara diam-diam dari Iran dengan aman) ke Eropa Utara.
Tawaran-tawaran dari Mossad nampaknya membuat dua warga Iran tersebut tertarik sehingga keduanya dilaporkan memasang alat peledak yang menewaskan Haniyeh. Dua warga Iran ini terlihat dalam rekaman keamanan memasuki kamar Haniyeh untuk menanam alat peledak sembilan jam sebelum ledakan terjadi.
Kamera keamanan menunjukkan bahwa bahan peledak diletakkan di kamar Haniyeh pada hari ledakan, pukul 4:23 sore, dan dipicu dari jarak jauh oleh robot setelah Haniyeh memasuki kamarnya pada tengah malam.
Namun begitu, operasi ini tidak hanya melibatkan agen Mossad di Iran, tetapi juga didukung oleh jaringan intelijen yang tersebar luas di Irak. Israel telah mengumpulkan intelijen mengenai upaya Iran dalam mengembangkan senjata nuklir selama dua dekade terakhir, yang menjadi dasar dari perencanaan operasi pembunuhan ini.
Dengan bantuan unit intelijen 8200 dari IDF, Mossad berhasil menyadap komunikasi antara penyelenggara acara di Teheran dan para tamu undangan. Ketika kehadiran Haniyeh terkonfirmasi, Mossad segera mengerahkan agennya untuk melakukan survei lokasi dan mengidentifikasi rute pelarian potensial.
Pada saat Haniyeh memasuki kamarnya dan lampu dimatikan, operator bom Mossad segera memicu ledakan yang mengguncang bangunan. Haniyeh tewas seketika, sementara pengawalnya, Wasim Abu Shaaban, terluka parah dan kemudian meninggal akibat pendarahan hebat. Investigasi menunjukkan bahwa pengawalnya adalah anggota senior sayap militer Hamas yang dicari oleh Israel.
Setelah kejadian ini, otoritas Iran menangkap 28 pejabat militer senior dan personel yang hadir di lokasi, serta menyita perangkat elektronik mereka. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap keterlibatan anggota IRGC, yang memicu kemarahan dan ancaman balasan dari pihak Iran terhadap Israel.
Baca Juga: Cara Mossad Rancang Pembunuhan Ismail Haniyeh dengan Operasi Canggih di Teheran
Pembunuhan ini membuat keterampilan dan kecanggihan Mossad dalam operasi intelijen yang presisi menjadi sorotan dunia. Pasalnya, Mossad berhasil menjalankan misi tanpa harus mengorbankan banyak nyawa warga sipil.
Berita Terkait
-
Cara Mossad Rancang Pembunuhan Ismail Haniyeh dengan Operasi Canggih di Teheran
-
Penyakit Kulit Menyerang Ribuan Anak-anak di Gaza
-
Tolak Embargo! Kamala Harris Dukung Pengiriman Senjata ke Israel
-
Panas! Houthi Berjanji Balas Serangan Israel di Pelabuhan Hodeida
-
Israel Klaim Telah Lenyapkan Seorang Pejabat Senior Hamas di Jalur Gaza
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu
-
Kebakaran Gedung Terra Drone Jadi Alarm, Mendagri Panggil Kepala Daerah Bahas Izin Bangunan
-
Geger PBNU: Klaim Restu Ma'ruf Amin Dibantah Keras Keluarga, Siapa yang Sah?
-
Respons Gerakan 'Patungan Beli Hutan', Ketua DPD RI: Itu Sebenarnya Pesan Kepada Negara
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur