Suara.com - Pembunuhan terhadap pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pekan lalu membuat tingkat kelihaian operasi Mossad yang belum pernah terjadi sebelumnya menjadi sorotan.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Israel, beberapa informasi mengungkap adanya indikasi keterlibatan badan intelijen Israel ini dalam serangan tersebut.
Menurut sumber yang dapat dipercaya, Mossad merekrut dua orang Iran dari unit keamanan Ansar al-Mahdi, bagian dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), untuk menanam alat peledak di bawah tempat tidur Haniyeh.
Perekrutan ini dilakukan dengan iming-iming tawaran uang dalam jumlah enam digit dan relokasi ke Eropa utara. Kedua penjaga ini, yang seharusnya bertanggung jawab atas keamanan gedung, terlihat dalam rekaman kamera keamanan memasuki kamar Haniyeh pada hari pembunuhan.
Mereka memasang alat peledak tersebut sekitar sembilan jam sebelum ledakan terjadi pada pukul 01:37 dini hari waktu setempat, yang kemudian menewaskan Haniyeh saat itu juga.
Operasi ini dimulai setelah 7 Oktober, ketika Haniyeh diundang ke Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran. Dengan bantuan unit intelijen 8200 dari IDF, Mossad berhasil menyadap komunikasi antara penyelenggara dan para tamu undangan guna memastikan kehadiran Haniyeh untuk melancarkan serangan.
Laporan menyebutkan bahwa agen-agen Mossad mengalami kesulitan mengakses lokasi yang dikelilingi hutan lebat di atas bukit. Namun, dengan menyamar menggunakan pakaian hijau, mereka berhasil memantau setiap gerakan Haniyeh hingga saat ledakan.
Pasca pembunuhan, otoritas Iran melakukan penangkapan terhadap 28 pejabat militer senior dan menyita perangkat komunikasi untuk penyelidikan. Keterlibatan anggota IRGC dalam operasi ini menimbulkan kemarahan di kalangan pejabat Iran.
Di sisi diplomatik, Israel memilih untuk tidak menargetkan Haniyeh di Qatar meskipun ada kesempatan. Qatar memainkan peran penting sebagai mediator dalam krisis antara Hamas dan Israel, dan pembunuhan di wilayah Qatar dapat merusak hubungan diplomatik serta mengancam negosiasi perdamaian yang tengah berlangsung.
Baca Juga: Penyakit Kulit Menyerang Ribuan Anak-anak di Gaza
Berita Terkait
-
Penyakit Kulit Menyerang Ribuan Anak-anak di Gaza
-
Tolak Embargo! Kamala Harris Dukung Pengiriman Senjata ke Israel
-
Panas! Houthi Berjanji Balas Serangan Israel di Pelabuhan Hodeida
-
Israel Klaim Telah Lenyapkan Seorang Pejabat Senior Hamas di Jalur Gaza
-
Israel Kena Blacklist di Peringatan Bom Hiroshima Nagasaki, AS dan Uni Eropa 'Ngambek' Ancam Tak Datang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja