Pantun 17 Agustus lucu bisa menjadi alternatif untuk menghibur diri, sekaligus menunjukkan rasa nasionalisme di hari kemerdekaan. Sampai saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun sebagai balasan percakapan maupun caption di media sosial. Apalagi menjelang peringatan HUT RI ke-79, pantun menjadi pencarian yang populer.
Suara.com - Selain untuk keperluan pribadi, pantun hari Kemerdekan 17 Agustus yang lucu bisa dibaca di lingkungan sekolah, kantor, maupun rumah. Pembacaan pantun dilakukan untuk menghibur dan menebarkan semangat kemerdekaan terutama di kalangan generasi muda.
Utuk membuat pantun 17 Agustus lucu membutuhkan kreativitas dan waktu. Nah, bagi kamu yang sedang mencari inspirasi pantun lucu di hari kemerdekan 17 Agustus, bisa mencermati contoh-contohnya berikut ini.
Pantun 17 Agustus Lucu
Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (10/8/2024) berikut adalah contoh pantun 17 Agustus lucu:
Ada yang bergerak di balik ubi jalar,
Setelah ku gali, ternyata hanya ada akar.
Jauh-jauh hari, teriakan kemerdekaan sudah terdengar,
Mari kita gapai kemerdekaan dengan belajar.
Makan nasi pecel di Jakarta,
Rasanya sungguh enak sekali.
Tujuh belas Agustus hari Indonesia merdeka,
Tugas generasi muda telah menanti.
Ceriwis sungguh enak kalau disantan,
Apalagi ditambahkan beberapa iris cabai
rawit.
Angka 79 dan merdeka bercerita tentang kebangkitan,
Indonesia tangguh, berantaslah bandit-bandit.
Ke pasar membeli bunga,
Bunga mawar kesukaan mama.
Indonesia merdeka harus dijaga,
Sebagai bentuk hormat pada pahlawan kita.
Baca Juga: Prosesi Kirab Bendera dan Naskah Proklamasi Menuju IKN
Pergi ke tambak menjaring udang,
Pulang-pulang membawa gorengan.
Hati ini rasanya senang,
Menunggu hari kemerdekaan.
Memetik mawar, awas terkena duri,
Hati-hati dengan kucing, karena giginya bertaring.
Kemerdekaan hari ini adalah tentang jati diri,
Bersatulah kita, keributan jangan kau pancing.
Jalan-jalan ke rumah Bara,
Di rumah Bara ketemu Rita.
Setiap tanggal 17 Agustus ikutilah upacara,
Untuk mengenang jasa pahlawan kita.
Pergi ke ladang menanam pohon akasia,
Pohonnya besar diikat dengan kawat.
Dirgahayu negara Indonesia,
Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.
Kulat di hutan ramai merekah,
Paling suka kulat pelawan.
Untuk apa bilang merdeka,
Kalau kita tidak menghargai jasa pahlawan.
Makan apel makan mangga,
Beli anggur beli semangka.
Indonesia telah merdeka,
Bahagialah kita semua.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina