"Baru akan kami coba dua (buah) dan akan monitoring sebelum pergi. Misalnya dapat berkembang dan tidak rusak mungkin sebelum pergi kami akan membuat lagi dan dimasukkan lagi," imbuhnya.
Diakui Pundhi memang belum ada perbandingan tentang tingkat efektivitas bio reeftek yang dibuatnya dengan media kerangka laba-laba atau spider yang selama ini diterapkan. Namun setidaknya, metode ini dapat dijadikan sebagai alternatif pelestarian.
"Kalau dari jurnal yang kami literasi bersama itu belum ada perbandingannya. Jadi ini memang kami buat sebagai salah satunya sebagai perbandingan. Ya kelebihannya karena mudah dibuat dan dari bahan alami," tandasnya.
Kuliah Kerja Konservasi
Direktur Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) Universitas Gadjah Mada, Rustamadji mengatakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode ini berfokus pada konservasi. Hal ini sebagai respons atas kondisi alam sekarang.
"KKN fokus konservasi ini tema dasar dari UGM adalah untuk pelestarian lingkungan. Kita melihat bahwa perubahan iklim ini sangat luar biasa dan beberapa kondisi terutama pulau-pulau kecil. Termasuk Bunaken ini termasuk dalam bahaya karena abrasi sangat luar biasa, peninggian air laut juga," ungkapnya.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menerjunkan sebanyak 7.162 mahasiswa untuk program Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN PPM UGM). Ribuan mahasiswa itu dibagi dalam 261 unit yang tersebar pada 35 provinsi yang ada di Indonesia.
"Untuk KKN kita akan berusaha di lokasi-lokasi yang mirip dengan ini di Batam, di sini (Bunaken), di Kupang, kita berusaha untuk menanam khususnya untuk menanam bakau, termasuk jenis-jenis bakau yang macam-macam," ujarnya.
Dari 35 provinsi yang diterjunkan tim KKN oleh UGM, setidaknya 30 persen di antaranya berfokus pada kelautan dan konservasi. Khusus untuk Bunaken, konservasi dilakukan melihat dari potensi wilayah itu sendiri.
Baca Juga: Peringati Hari Konservasi Alam, PDIP Gelar Seminar Dan Undang Para Pemulung Berdialog
"Kita melihat wilayah Bunakn ini untuk menjadi eko wisata luar biasa. Tentu kita harus melestarikan lingkungan sebelum nanti menjadi lebih besar aspek ekonomi, ekologi wisatanya. Nah kita berusaha untuk konservasinya juga menjadi maju. Kebetulan ini di Taman Nasional juga," tuturnya.
"Transplantasi karang juga bagian dari itu. Bunaken ini keindahan ada di terumbu karang sebenarnya, kalau kita tidak pelihara nanti lama-lama habis juga," imbuhnya.
Jika dulu, KKN lebih berfokus para sektor pariwisata yang memang baru berkembang. Namun kali ini lebih kepada lingkungannya untuk konservasi.
KKN di Bunaken ini, kata Rustamadji tidak hanya akan dilakukan kali ini saja. Melainkan bertahap dengan durasi waktu minimal tiga tahun. Hal tersebut guna mendukung keterlanjutan pengerjaan program-program yang telah dilaksanakan sebelumnya.
"Di Bunaken sekitar Manado adalah tiga tahun minimal untuk mengerjakan ini di bulan Juli-Agustus. Ada dua tahun lagi, kalau nanti diperlukan dan hasil evaluasi bagi nanti kita akan perpanjang bisa sampai lima tahun, tapi paling tidak kita fokus road map tiga tahun," tandasnya
Sementara itu, Sekretaris UGM Andi Sandi mengatakan UGM ingin melestarikan berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia. Termasuk laut dan seisinya sehingga dapat berlangsung lebih lama lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?