Kurang dari setahun masa jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar berakhir, Airlangga Hartarto digoyang isu Munaslub.
Dewan Pakar Partai Golkar mendorong agar hasil Musyawarah Nasional partai Golkar pada 2019 lalu yang memutuskan Airlangga Hartarto menjadi ketum dievaluasi.
Desakan tersebut mencuat bertepatan ketika menjelang Pilpres 2024 dimana saat itu Airlangga Hartarto tengah diusung maju sebagai bakal calon presiden.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menyebut evaluasi perlu dilakukan melalui Munaslub lantaran partai kala itu dianggap tersandera dan tak bisa leluasa menentukan sikap jelang Pilpres 2024.
Namun upaya mendegradasi tersebut urung terlaksana setelah Airlangga dan Bambang Soesatyo menunjukkan sikapnya bahwa internal Partai Golkar tetap solid.
Menukik Usai Pilpres
Nama Airlangga Hartarto kembali digadang menduduki kursi ketum Partai Golkar setelah mampu mengantarkan partainya berada di posisi kedua di Pemilu 2024.
Diketahui, berdasar hasil rekapitulasi KPU, Golkar menjadi partai dengan suara terbanyak kedua setelah PDI Perjuangan.
Golkar mencatatkan perolehan sebesar 23.208.654 suara atau sebanyak 15,28 persen.
Baca Juga: Konflik Internal Semakin Panas? Airlangga Sebut Keputusan Mundur demi Keutuhan Partai Golkar
Atas capaian itu, Airlangga Hartarto pun dijagokan untuk maju kembali sebagai ketum Partai Golkar.
Bila itu terwujud maka Airlangga bakal mencetak sejarah sebagai satu-satunya kader yang mampu menjadi ketua umum sebanyak dua kali.
Namun, empat bulan sebelum Munas yang sedianya digelar pada Desember mendatang, Airlangga Hartarto menyatakan mundur.
Pernyataannya mundur menimbulkan kesan multitafsir. Ada yang menduga bahwa ini adalah bagian kudeta merangkak dari Istana hingga ia dikabarkan tersandera kasus hukum.
Lebih jauh, sejumlah pengamat menyebut bahwa mundurnya Airlangga Hartarto berpotensi memberi pengaruh terhadap arah yang diambil partai Golkar ke depan termasuk yang terdekat soal sikapnya di Pilkada 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan