Suara.com - Hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih memanas jelang Muktamar VI di Bali.
Memburuknya hubungan PBNU dengan PKB disinyalir dipicu terbentuknya Panitia Khusus Hak Angket DPR-RI terkait penyelenggaraan haji 2024 yang disahkan oleh Wakil Ketua DPR-RI Muhaimin Iskandar.
Konflik keduanya makin meruncing kala PBNU memanggil sejumlah tokoh untuk dimintai keterangan mengenai PKB.
Sementara itu, kubu partai pimpinan Muhaimin Iskandar menuding PBNU berupaya merebut PKB.
Terlepas dari itu, sejarah PKB sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari PBNU. Keduanya terikat kuat di masa lalu.
Sejarah Beridirinya PKB dan Surat Tugas PBNU
Mengutip dari laman resmi PKB, lahirnya partai ini tak lepas dari kondisi politik di masa Reformasi. Sesaat setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, PBNU mendapat desakan dari warga NU atau Nahdliyin terkait sikap politik.
Beberapa mengusulkan agar PBNU membentuk partai politik, ada juga yang sudah menyodorkan nama partai.
Tercatat ada 39 nama parpol yang diusulkan, terbanyak ialah Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa. Bahkan, ada yang menyetorkan lambang partai, visi dan misi, AD/ART, hingga bentuk hubungannya dengan NU.
Namun, PBNU ingin berhati-hati dalam mengambil keputusan. Organisasi tetap berpegang pada hasil Muktamar NU ke-27 di Situbondo yang menetapkan bahwa secara organisatoris NU tidak terkait dengan partai politik manapun dan tidak melakukan kegiatan politik praktis.
Meski demikian, Nahdliyin tetap mendesak PBNU untuk membuat partai politik. Akhirnya pada 3 Juni 1998 pada rapat harian Syuriyah dan Tanfidziyah menghasiulkan keputusan membentuk Tim Lima.
Pada Tahun 2022 lalu, surat tugas Tim Lima ini pernah viral di media sosial. Surat tersebut dikeluarkan PBNU pada 20 Juni 1998.
Tim tersebut diketuai oleh KH Ma`ruf Amin (Rais Suriyah/Kordinator Harian PBNU), dengan anggota, KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), KH Said Aqil Siroj (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU).
Tugas dari Tim Lima tersebut untuk mengakomodir aspirasi masyarakat atau Nahdliyin.
Dalam menjalankan tugasnya, Tim Lima dibantu oleh Tim Asistensi yang terdiri dari Ketua Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota Muhyiddin Arubusman, M. Fachri Thaha Ma`ruf, Abdul Aziz, Andi Muarli Sunrawa, M. Nasihin Hasan, Lukman Saifuddin, Amin Said Husni, dan Muhaimin Iskandar.
Tim Lima dan Asistensi mulai menggelar rapat pada 22 Juni 1998. Kemudian Tanggal 26-28 Juni 1998 rapat di Villa La Citra Cipanas menghasilkan rancangan awal partai, yanki Pokok-pokok Pikiran NU Mengenai Reformasi Politik, Mabda` Siyasi, Hubungan Partai Politik dengan NU, AD/ART dan Naskah Deklarasi.
Hingga akhirnya PKB terbentuk yang dideklarasikan pada 23 Juli 1998 di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Kekayaan Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR RI hingga Minta Maaf!
-
Dasco: Pengunduran Diri Rahayu Saraswati Akan Diproses Via Mahkamah Partai
-
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank: Tersangka Ajukan Diri Jadi JC, Siap Ungkap Keterlibatan TNI?
-
Kekecewaan Sri Mulyani Pasca-Penjarahan Rumah, Mahfud MD: 'Dia Nangis Disamakan dengan Sahroni'
-
Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Divonis 7 Tahun Kasus Uang Palsu
-
Profil Annas Mustaqim, Calon Hakim Agung yang Kecam KPK Karena Ungkap Tersangka Korupsi
-
Diduga Pengeroyok Driver Ojol yang Tewas di Makassar Ditangkap
-
Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
-
Menteri PPPA Jenguk 13 Anak Demonstran di Cirebon, Tegaskan Keadilan Restoratif Wajib Diterapkan
-
Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi