Suara.com - Sebuah unggahan di Facebook baru-baru ini menghebohkan masyarakat dengan klaim adanya penerimaan pegawai baru di Pertamina, salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia. Unggahan tersebut menyebutkan bahwa Pertamina sedang membuka lowongan kerja untuk berbagai posisi seperti helper, operator, satpam, driver, dan tukang bongkar muat barang, dengan persyaratan yang terkesan sederhana.
Menurut unggahan tersebut, calon pelamar hanya perlu memiliki pendidikan minimal SMP atau setara, dan usia antara 18 hingga 40 tahun. Selain itu, disebutkan bahwa gaji yang ditawarkan berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 10 juta per bulan, dengan berbagai fasilitas seperti lembur, seragam, makan, dan BPJS.
Unggahan ini juga mencantumkan tautan ke grup Telegram sebagai jalur pendaftaran, yang semakin menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat yang kritis terhadap validitas informasi tersebut.
Dalam konteks ini, perlu diingat bahwa platform media sosial seperti Facebook sering kali menjadi sarang bagi penipuan semacam ini, memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat dan urgensi kebutuhan akan pekerjaan.
Pertamina sendiri telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa semua informasi terkait rekrutmen pegawai hanya dapat diakses melalui platform resmi mereka, yaitu situs recruitment.pertamina.com.
Selain itu, Pertamina juga menggunakan alamat email resmi recruitment@pertamina.com untuk berkomunikasi terkait proses rekrutmen. Informasi terbaru mengenai lowongan pekerjaan juga selalu diumumkan melalui akun Instagram resmi Pertamina, @pertaminacareer.
Lebih lanjut, hingga saat ini, Pertamina tidak memberikan pengumuman resmi mengenai pembukaan rekrutmen pada bulan Agustus 2024. Ini berarti bahwa setiap informasi yang beredar di luar platform resmi tersebut dapat dianggap sebagai palsu atau bahkan upaya penipuan yang bertujuan untuk merugikan para pencari kerja.
Penipuan semacam ini sering kali dilakukan dengan modus meminta calon pelamar untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau biaya lainnya, yang sebenarnya tidak pernah diminta oleh perusahaan resmi seperti Pertamina.
Kasus penipuan dengan modus lowongan kerja palsu bukanlah hal baru di Indonesia. Masyarakat sering kali menjadi korban karena kurangnya informasi yang akurat dan ketidakmampuan untuk membedakan antara informasi yang sah dan yang tidak. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan memastikan bahwa informasi yang mereka terima berasal dari sumber yang terpercaya.
Baca Juga: Andai Diberi Kesempatan, Angela Lee Siap Cicil Pelunasan Utang 15 Tas Mewah Rp3,2 Miliar
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, para pencari kerja disarankan untuk selalu memeriksa situs resmi perusahaan ketika menerima informasi mengenai lowongan pekerjaan. Selain itu, jika terdapat kejanggalan seperti permintaan untuk membayar sejumlah uang atau ketidakcocokan antara informasi yang diberikan dengan yang tertera di situs resmi, masyarakat harus segera melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang atau perusahaan yang bersangkutan.
Penting untuk diingat bahwa perusahaan besar seperti Pertamina tidak pernah meminta biaya dalam proses rekrutmen mereka. Seluruh proses dari awal hingga akhir selalu dilakukan secara profesional dan transparan melalui platform resmi mereka. Masyarakat diharapkan untuk tidak mudah tergiur oleh tawaran-tawaran yang terlihat menggiurkan namun tidak memiliki dasar yang kuat.
Berita Terkait
-
Andai Diberi Kesempatan, Angela Lee Siap Cicil Pelunasan Utang 15 Tas Mewah Rp3,2 Miliar
-
Cek Fakta: Prabowo Pura-pura jadi Muslim untuk Menipu Rakyat, Benarkah?
-
Cek Fakta: Prabowo Bagikan Bantuan Rp45 Juta
-
Gibran Geruduk Kantor Erick Thohir, Ini yang Dibahas
-
20 Wirausaha Sosial Penerima Grant Pikiran Terbaik Negeri Menuju Grand Final Pitching
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram