Suara.com - Penanganan penyakit tuberkulosis di Indonesia kian mundur akibat situasi Pandemi Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui terjadi penurunan pendanaan TBC di Indonesia sekitar 8,7 persen antara tahun 2019 dan 2020 akibat situasi Pandemi Covid-19.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes, Bayu Teja Muliawan mengatakan bahwa dampak lain dari hal tersebut dapat memperluas kesenjangan pembiayaan TBC.
"Selama tahun pertama pandemi, kami menghadapi tantangan yang signifikan dalam penanggulangan TBC, di mana pelaporan kasus TBC menurun," katanya dalam keterangan yang diterima suara.com, Selasa (20/8/2024).
Dia menambahkan, pelaporan kasus TBC baru mulai pulih kembali pada tahun kedua pandemi, angkanya mencapai 70 persen. Kemudian meningkat lagi menjadi 80 persen pada tahun 2023.
"Capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah Indonesia," katanya.
Indonesia diketahui penyumbang jumlah kasus TBC terbanyak di antara negara ASEAN. Ada lebih dari 2,4 juta orang di seluruh ASEAN diestimasikan terkena TBC, berdasarkan Global TB Report 2024.
Lima negara ASEAN, Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam, masuk dalam daftar negara dengan beban TBC tertinggi di dunia versi World Health Organization (WHO).
Indonesia bahkan menjadi negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia. Menurut Laporan Global Tuberkulosis WHO 2023, Indonesia menyumbang 10 persen dari kasus TBC global.
Pada tahun 2022, diperkirakan ada lebih dari 1 juta orang di Indonesia terkena TBC dengan angka kasus sebesar 385 per 100.000 penduduk dengan jumlah kematian sebanyak 134.000 jiwa. Angka tersebut yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kematian akibat TBC tertinggi kedua di dunia, setelah India.
Kematian akibat TBC bahkan lima kali lebih beriko dibandingkan infeksi Covid-19. Diketahui, TBC memiliki tingkat kematian mendekati 15 persen, sedangkan Covid-19 memiliki persentase 3,5 persen.
Baca Juga: Masih jadi Momok Warga Jakarta, Heru Budi: TBC Ini Seperti Kapal Selam...
“Situasi TBC di ASEAN sangat memprihatinkan, dengan banyak negara di kawasan ini masih menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan dan menangani TBC."
"Hal ini menunjukan pentingnya kerja sama dengan ASEAN guna memperkuat sistem penanggulangan TBC," ujar Senior Advisor Stop TB Partnership Indonesia & Project Lead Airborne Infection Defense Platform (AIDP) Prof dr Tjandra Yoga Aditama.
AIDP berfokus terhadap penguatan respon TBC di setiap negara ASEAN, termasuk di tingkat komunitas dan pelayanan primer. Tjandra menyampaikan bahwa upaya kerjasama penanganan TBC di ASEAN dilakukan dengan meningkatkan infrastruktur layanan kesehatan yang ada untuk meningkatkan deteksi, pengobatan, dan pencegahan.
"Upaya ini juga mencakup pemanfaatan platform teknologi yang semakin berkembang sejak pandemi Covid-19, termasuk X-ray digital portabel yang memungkinkan pelaksanaan tes TBC di daerah tanpa berpergian ke rumah sakit atau klinik," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
Terkini
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Indonesia Smart Nation Awards 2025: Momentum Penghargaan Bagi Daerah dengan Inovasi Unggulan
-
Angin Segar atau Jalan Pintas? Dosen UGM Bongkar Ironi di Balik Lonjakan Lowongan Kerja Luar Negeri
-
Dramatis! Pelajar SMP Terseret Arus Deras Kali di Koja, Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Selamatkan Nyawa
-
Ironi Dana Iklim: Hanya 10 Persen Kembali ke Kampung Masyarakat Adat
-
Usulan Revisi PLTU Dianggap Ancam Ekonomi dan Transisi Energi: Mengapa?
-
Hampir Dua Pekan, Enam Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat: Bagaimana dengan Pelaku?
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Ketua KPK Buka Suara Soal 'Tukar Guling' Perkara dengan Kejagung: Ini Bukan Kesepakatan!
-
Menteri PANRB: Birokrasi Indonesia Harus Terus Adaptasi Terhadap Tren, Menuju Indonesia Emas 2045