Suara.com - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), AB Widyanta, menyebut kalau netizen Indonesia tidak sadar telah termakan pengalihan isu negara yang lebih penting akibat kisruh dugaan Azizah Salsha selingkuh dari suaminya Pratama Arhan.
Widyanta mengatakan bahwa pengalihan isu yang begitu cepat terjadi karena disrupsi sosial teknologi. Akibatnya, netizen mudah teralihkan pada isu remeh tentang urusan pribadi seseorang daripada diskusi mengenai persoalan negara yang lebih berkualitas.
"Masih banyak hal-hal serius kebangsaan kita hari ini, misalnya bagaimana demokrasi mengalami penurunan atau regresi demokrasi, juga ada banyak korupsi, nepotisme yang harus disorot, juga krisis lingkungan yang mungkin itu lebih perlu kita diskusikan secara mendalam," kata Widyanta saat dihubungi kepada Suara.com, Rabu (21/8/2024).
"Itu mestinya menjadi isu-isu penting yang harus kita usung di sosial media. Sehingga kebangsaan kita ini tidak semakin dibuat defisit karena pembicaraan-pembicaraan selebriti yang sebetulnya itu hanya sampah," katanya menambahkan.
Dosen Departemen Sosiologi UGM itu berpesan bahwa masyarakat sudah seharusnya mampu menggunakan alat komunikasi secara tepat. Netizen perlu bisa memilah isu penting yang akan dikonsumsi lewat media sosial.
Sebab, disrupsi sosial teknologi itu membuat publik mudah terpeleset pada misinformation maupun berita bohong atau hoaks. Hal terburuk bahkan mungkin juga bisa sampai mengarah terhadap ujaran kebencian hingga bentuk praktik bullying secara verbal maupun visual.
"Tetapi hari ini sulit sekali bahkan untuk memilah mana privat, mana publik itu. Maka, kompetensi digital itu perlu di-training, perlu dididikkan kepada publik," ujarnya.
Edukasi menggunakan teknologi digital secara bijak dinilai perlu dilakukan kepada publik secara umum. Sebab, menurut Widyanta, kecenderungan menikmati informasi receh seperti itu tidak hanya dikonsumsi oleh Gen Z dan milenial. Tapi juga rata pada setiap generasi.
"Tidak stigmatik zilenial ya tentu saja, bisa saja generasi tua yang baru mengenal medsos juga tidak punya kapasitas kompetensi digital. Siapapun dari kita itu berpotensi untuk masuk ke model komunikasi digital yang sebetulnya tidak berkualitas," tuturnya.
Baca Juga: KPK Ditantang Usut Dugaan Keterlibatan Bobby dan Kahiyang dalam Kasus Korupsi Mantan Gubernur Malut
Untuk diketahui, kekinian Rapat Baleg DPR RI bersama Pemerintah tengah menjadi sorotan karena membahas Revisi UU Pilkada. Hal itu menyusul dilakukan secara mendadak usai adanya putusan Mahkamah Konstitusi atau MK.
Sebelumnya Mahkamah Konstitusi mengubah ambang batas persyaratan pencalonan di pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Azizah Salsha Selingkuh, Sosiolog Ungkap Penyebab Netizen Indonesia Mudah Termakan Isu Receh
-
Heroik! Mahasiswa KKN UGM Sarmi Papua Bantu Persalinan Ibu di Atas Kapal
-
Pakar Sebut Kerja Pansel Capim dan Dewas KPK Cerminkan Kepentingan Politik Presiden Jokowi
-
KPK Ditantang Usut Dugaan Keterlibatan Bobby dan Kahiyang dalam Kasus Korupsi Mantan Gubernur Malut
-
UGM Gelar Pelatihan Kepemimpinan dan Kewirausahaan Digital bagi Perempuan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!