Suara.com - Aksi masyarakat sipil dan kelompok-kelompok tertentu untuk menggelar protes di Gedung DPR RI tampaknya sukses menyita perhatian masyarakat dunia. Tak hanya ramai di dalam negeri, media luar negeri pun turut menyoroti dinamika politik di Indonesia yang kini ditandai sebagai 'Peringatan Darurat'.
Dalam artikel beritanya yang tayang pada Kamis (22/8), media negara tetangga, The Star menyoroti sikap DPR RI yang mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemilihan kepala daerah atau pilkada.
Dalam hal ini, disebutkan bahwa sikap DPR berpotensi merugikan demokrasi dan memicu protes berkepanjangan.
Manuver politik tersebut telah memicu gelombang kritik secara online, dengan poster biru yang menampilkan kata-kata 'Peringatan Darurat' di atas Burung Garuda yang merupakan simbol nasional Indonesia yang dibagikan secara luas di media sosial.
Protes direncanakan di luar gedung parlemen di Jakarta dan juga di kota Surabaya dan Yogyakarta pada hari Kamis, dengan polisi mengerahkan 3.000 personel di ibu kota, menurut laporan media.
Pada hari Selasa, Mahkamah Konstitusi mencabut persyaratan ambang batas minimum untuk mencalonkan calon dalam pemilu daerah dan mempertahankan batasan usia minimal 30 tahun bagi calon.
Keputusan tersebut secara efektif menghalangi pencalonan putra presiden yang berusia 29 tahun, Kaseang Pangarep, untuk ikut serta dalam pemilihan wakil gubernur di Jawa Tengah, dan akan memungkinkan Anies Baswedan, yang difavoritkan saat ini, untuk mencalonkan diri di Jakarta.
Namun dalam waktu 24 jam parlemen telah mengajukan revisi darurat untuk membatalkan perubahan tersebut, yang diperkirakan akan diratifikasi pada hari Kamis, kata legislator Luluk Hamidah.
Semua partai kecuali satu, Partai Demokrat Perjuangan (PDI-P), telah menyetujui revisi undang-undang tersebut.
Baca Juga: 15 Titik Kumpul Aksi Unjuk Rasa Hari Ini, Kawal Putusan MK
“Demokrasi Indonesia sekali lagi berada di persimpangan jalan yang penting,” Anies mengunggah di platform media sosial X, dan mendesak para legislator untuk mengingat nasib demokrasi ada di tangan mereka.
Tag
Berita Terkait
-
Ironi Kaesang Pamer Makan Roti Rp400 Ribu, Driver Ojol Medan Meninggal Karena Kelaparan
-
4 Gaya Hedon Erina Gudono dan Kaesang di Amerika, Sementara Rakyat Berjuang Kawal Putusan MK
-
Erina Gudono Koar-koar Makan Roti Rp400 Ribu di LA, Melanie Subono: Selamat Pagi Rakyat Tiri
-
Upah Menkumham Supratman Usai Bilang DPR Tak Lakukan Pembangkangan Konstitusi
-
15 Titik Kumpul Aksi Unjuk Rasa Hari Ini, Kawal Putusan MK
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul