Suara.com - Pada Rabu (28/8/2024), Konferensi Waligereja Indonesia menggelar press conference Papal Visit atau Kunjungan Apostolik Bapa Suci Sri Paus Fransiskus.
Pemimpin tertinggi Takhta Suci Vatikan ini akan berada di Jakarta pada 3-6 September 2024. Dengan agenda antara lain, memimpin Misa Agung di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, pada 5 September 2024.
Sebelumnya, terdapat rangkaian acara kenegaraan dengan Presiden Joko Widodo, dialog kerukunan antarumat beragama di Mesjid Istiqlal, pertemuan dengan Tarekat Jesuit, serta anak-anak dan remaja Youth Centre Grha Pemuda pada 4 September.
Dalam konferensi pers di gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang berlokasi di Taman Cut Meutia, Jakarta, hadir Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, serta Ketua Panitia Pelaksana Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Ignasius Jonan.
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyatakan bahwa kehadiran Bapa Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus secara fisik adalah hal terpenting dalam Kunjungan Apostolik atau Papal Visit ini.
"Ibarat seorang anak merindukan ayahnya, ya sesederhana itulah konsep kami tentang kunjungan Bapa Suci ke Indonesia," jelasnya.
Indonesia sendiri pernah tiga kali dikunjungi Sri Paus, yaitu Sri Paus Paulus VI (3 Desember 1970), Sri Paus Yohanes Paulus II (9 Oktober 1989), dan kini Sri Paus Fransiskus (3 September 2024).
“Sri Paus Fransiskus telah terpanggil sejak berusia 17 tahun, dan dalam perjalanan rohaninya menuliskan karya tentang perjalanan keimanan. Beliau adalah peziarah hidup,” demikian dipaparkan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
Sedangkan dari segi teknis pelaksanaan, Ignasius Jonan menyatakan bahwa Misa Agung di GBK akan dihadiri sekira 80 ribu umat.
Baca Juga: Soal Rumput GBK, Nasib Laga Timnas Indonesia vs Australia di Tangan FIFA
“Mereka akan ditempatkan di Stadion Utama dan Stadion Madya,” paparnya.
“Seluruh undangan mendapatkan barcode dan berlaku sama: yang tidak memiliki tidak diperkenankan masuk. Diimbau agar menonton di live streaming yang disediakan panitia dan gereja masing-masing,” lanjut Ignasius Jonan.
Ada pun jurnalis yang bertugas dan memperoleh akreditasi sampai hari ini, Rabu (28/8/2024) tercatat sekira 620 orang berada di Indonesia. Kemudian ada lagi kira-kira 80 jurnalis yang mengikuti seluruh perjalanan Sri Paus Fransiskus dari Roma, Italia kemudian Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, Singapura, sampai kembali lagi ke Roma.
Berita Terkait
-
Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
-
Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Ignasius Jonan Merapat ke Istana saat Prabowo-AHY Rapat Bahas Utang Whoosh, Bakal Buka-bukaan?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis