Suara.com - Pemerintah akan lakukan modifikasi cuaca di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, untuk mencegah curah hujan turun terlalu deras.
Rencana tersebut dibahas dalam rapat tingkat menteri di Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) bersama Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, serta BNPB dan BMKG.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan operasi modifikasi cuaca itu akan terfokus di Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi lokasi IKN.
"Berdasarkan laporan BMKG bahwa sampai September nanti curah hujan di wilayah Kalimantan atau Kalimantan Timur dan sekitar IKN itu masih tinggi. Kemungkinan terjadinya ancaman longsor dan banjir itu masih besar," kata Muhadjir saat konferensi pers di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Operasi modifikasi cuaca oleh BNPB itu sebenarnya menjadi proses lanjutan, atas usulan dari pemerintah Penajam Paser Utara dan Pemprov Kaltim serta kepala otorita IKN. Muhadjir menyebutkan, operasi akan terusbdilakukan hingga 12 September 2024.
Dia juga menyampai bahwa modifikasi cuaca itu perlu dilakukan agar proses pembangunan di IKN tetap berjalan lancar.
"Sehingga target untuk pembangunan fisik utama di IKN bisa tercapai dengan maksimal. Dan kita sudah sepakat tadi untuk bisa diperpanjang," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan bahwa modifikasi cuaca yang dilakukan dengan mengurangi curah hujan di Penajam Paser Utara. Tujuannya untuk mengurangi resiko bencana dan dampak bencana.
Suharyanto mengungkapkan bahwa curah hujan di Provinsi Kalimantan Timur memang masing tinggi. Sehingga di beberapa titik masih terjadi banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Jokowi Titipkan Proyek IKN dan Keberlanjutan Hilirisasi ke Prabowo Subianto
"Kita melakukan modifikasi cuaca supaya hujannya tidak datang secara deras atau dialihkan ke tempat lain. Sehingga tempat-tempat yang dikhawatirkan bisa terjadi banjir dan tanah longsor itu terkendali," jelasnya.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan bahwa karakteristik hujan di Kalimantan Timur memang tinggi. Karakteristik itu sangat berbeda dengan kebanyakan wilayah di Pulau Jawa.
"Di sana itu hujannya sepanjang tahun. Musim kemaraunya masih 150 mm. Itu masih garis batas, ya. Masuk September naik lagi. Jadi memang di sana karakteristiknya hujan sepanjang tahun, potensi bencana banjir dan tanah longsornya besar," kata dia.
Berita Terkait
-
Tepis Cibiran Mistis, Nyoman Nuarta Semprotkan Asam Patung Garuda untuk Percepat Oksidasi
-
Tanda-tanda Prabowo Tak Jadikan IKN Proyek Prioritas, Anggaran Hanya 0,36%
-
Jokowi Titipkan Keberlanjutan IKN Ke Prabowo: Termasuk Hilirisasi Industri Dan Ekonomi Hijau
-
Jokowi Titipkan Proyek IKN dan Keberlanjutan Hilirisasi ke Prabowo Subianto
-
Curhatan Deddy Corbuzier Tak Diundang Upacara di IKN, padahal Bukan Warga Sipil Biasa: Gue Gini-gini...
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
Terkini
-
Prabowo Ngamuk Imbas Media Israel Sebar Hoaks? Menlu Sugiono Ungkap Fakta Ini
-
Ra'fatul Mulkiyah Mathius Fakhiri Dilantik Tri Tito Jadi Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Papua
-
DLH DKI Jakarta Luncurkan Layanan Penjemputan Sampah Besar dan Elektronik Secara Online
-
Kekayaan Dheninda Chaerunnisa, Anggota DPRD Gorontalo Utara yang Diduga Ejek Pendemo
-
Duga Hina Ponpes Lirboyo Demi Rating, Gus Nadir Semprot Bos Trans7 Andi Chairil: Jahat Sekali Anda!
-
Koperasi Kelola Tambang, Kebijakan Menkop Ferry Juliantono Dinilai Gebrakan Revolusioner, Mengapa?
-
Brigjen Wahyu Yudhayana: Profil dan Biodata Sesmilpres Baru dalam Mutasi TNI
-
Fakta Baru Kematian Terapis 14 Tahun: Dapat Kerja dari TikTok, Tertekan Denda Rp 50 Juta
-
Pramono Anung Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Mulai Januari 2026
-
Modus Kasih Duit, ABG di Cilincing Bunuh Siswi SD usai Dilecehkan: Bantal-Kabel jadi Alat Membunuh?