Suara.com - Hubungan Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Elon Musk tampak makin mesra menjelang pilpres. Pada Kamis (5/9), Trump mengatakan akan membentuk komisi efisiensi pemerintah yang diketuai miliarder dan pemilik X, Elon Musk, jika Trump memenangkan pemilu presiden 5 November nanti.
"Atas usulan Elon Musk, yang telah memberi saya dukungan penuh dan menyeluruh. Saya akan membentuk komisi efisiensi pemerintah yang bertugas melakukan audit keuangan dan kinerja menyeluruh terhadap seluruh pemerintah federal dan membuat rekomendasi untuk reformasi drastis," kata Trump di New York Economic Club.
Bukan keputusan sepihak, calon presiden dari partai Republik itu menambahkan bahwa Musk telah setuju untuk mengepalai komisi tersebut.
Musk melontarkan gagasan mengenai komisi efisiensi, dengan mengatakan bahwa dia akan senang membantu komisi semacam itu, saat wawancara bersama Trump dalam acara X pada bulan lalu.
"Saya berharap dapat mengabdi kepada Amerika jika ada kesempatan," tulis Musk di X pada Kamis.
Sebelumnya, dukungan Musk pada Trump juga diperlihatkan saat ia memprotes Google terkait hasil pencarian di mesin pencarian tersebut menggunakan kata kunci 'Donald Trum'.
Berbagi tangkapan layar yang menunjukkan penelusuran Google tentang “presiden Donald” menghasilkan “presiden Donald Duck” dan “presiden Donald Regan,” miliarder teknologi itu bertanya apakah raksasa teknologi itu telah melarang penelusuran terhadap mantan presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik.
“Wow, Google melarang pencarian Presiden Donald Trump! Campur tangan pemilu?” tanya pemilik X.
Musk lebih lanjut mengatakan Google mendapatkan banyak masalah jika mereka mengganggu pemilu.
Pengguna X memposting bahwa “Google dimiliki oleh Demokrat”.
Berita Terkait
-
Kepincut Senyum Kamala Harris, Vladimir Putin Ogah Dukung Donald Trump dalam Pemilu AS
-
Bukan Kamala Harris, Kakak Tim Walz Blak-blakan Mendukung Donald Trump di Pilpres AS
-
Enam Negara Bagian di Amerika Serikat Ini Jadi Rebutan Suara Kamala Harris dan Donald Trump
-
Amerika Serikat Sebut Rusia Pengaruhi Pilpres AS Hingga Muncul Sebuah Ancaman
-
Dukung Mati-matian Donald Trump, Miliarder AS vs Kamala Harris Semakin Panas, Elon Musk Bersumpah Akan...
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB