Suara.com - Kalah, bukan menjadi sesuatu hal yang memalukan bagi seorang Mahfud MD. Dalam kanal youtubenya Mahfud MD Official, dirinya berbagi cerita dengan Daniel Mananta tentang Pilpres kemarin.
Seperti diketahui, Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden pendamping Ganjar Pranowo nomor urut 3 dalam Pilpres 2024.
Dalam ceritanya, Mahfud mengaku bahwa dirinya mendapatkan perintah tersebut dengan sangat dadakan, sehingga ia sendiri belum ada persiapan terlalu banyak.
“Waktu itu saya kan mendadak sekali ya, jadi persiapannya tidak terlalu banyak,” aku Mahfud, dikutip dari kanal youtubenya, Senin (9/9/24).
Setelah dicalonkan menjadi Cawapres mendampingi Ganjar, Mahfud mengaku sangat optimis untuk menang, pasalnya ia merasa bahwa Ganjar dan PDIP memiliki pengaruh yang sangat besar.
“Ketika tiba-tiba saya diminta oleh Ibu Megawati, tentu saja memang pada waktu saya optimis, karena pada waktu itu belum ada calon yang dari istana,” ujarnya.
“Waktu itu Pak Prabowo Subianto, oke kira-kira kalau saya sama Ganjar masih bisa lah ya, karena basisnya Ganjar dan PDI kan dari Pak Jokowi juga,” tambahnya.
Namun, optimis yang ia bangun tersebut tiba-tiba hampir hilang begitu saja, setelah mendengar anak dari Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka turut mencalonkan diri.
“Tapi Ketika muncul nama Gibran, wah di situ mulai berhitung kita wah ini agak berat,” akunya.
Baca Juga: Dinaiki Mahfud MD, Harga Private Jet JK Kalah Mahal dari Sewaan Kaesang: Berapa?
Saat ditanya apakah ada rasa trauma untuk kembali bertarung di dunia politik, Mahfud justru mengaku jika dirinya lebih merasa trauma saat tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau trauma sih enggak, karena saya justru lebih trauma yang pertama. Karena pada waktu 2019 itu kan sudah jadi sudah sangat detil teknisnya, tiba-tiba dah,” ungkapnya.
“La kalau ini malah dengan gembira saya melakukannya, saya merasa terhormat karena saya tidak melakukan pendekatan apapun tiba-tiba diundang dan diberi kepercayaan seperti itu,” jelasnya.
Mahfud MD mengatakan jika kesempatannya saat itu justru membuatnya menjadi orang yang sangat terhormat.
Ia bahkan mengaku tidak menyesal sama sekali mengorbankan jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dan lebih memilih sebagai Cawapres.
“Kenapa menyesal, saya malah merasa terhormat, bahwa saya masuk ke arena kontestasi yang langsung berkampanye di tengah-tengah masyarakat dengan penuh kegembiraan,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan