Suara.com - Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden AS saat ini, mendapat kritik keras dari tim kampanye Donald Trump menjelang debat tatap muka pertama antara keduanya. Caroline Sunshine, Wakil Direktur Komunikasi tim kampanye Trump, menuduh Harris sebagai sosok yang lari dari rekam jejaknya dan menghindari tanggung jawab atas masa jabatannya.
“Dia adalah seorang wanita yang lari dari rekam jejaknya,” kata Sunshine, merujuk pada masa jabatan Harris sebagai Wapres Biden sejak 2021.
Dalam wawancara dengan Al Arabiya English, Sunshine menyatakan bahwa Harris hanya ditunjuk oleh Partai Demokrat, bukan dipilih oleh rakyat, menyusul penarikan mendadak Presiden Joe Biden setelah penampilan buruknya dalam debat melawan Trump. "Debat ini penting karena Harris bukanlah pilihan rakyat. Ia menolak menghadapi wawancara sulit dari pers," kata Sunshine.
Harris hanya melakukan satu wawancara publik sejak pengangkatannya sebagai calon presiden Demokrat. Sunshine menganggap sikap Harris ini sebagai upaya menghindar dari sorotan atas rekam jejaknya selama menjabat sebagai Wakil Presiden sejak 2021.
Di sisi lain, Sunshine membela rekam jejak Trump, dengan mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Amerika Serikat menikmati kemakmuran, keamanan, dan stabilitas ekonomi yang lebih baik sebelum kekalahannya dalam pemilu 2020.
Sementara itu, Cenk Uygur, seorang komentator politik progresif, memberikan pandangan kritis terhadap Trump, menyebutnya sebagai "elit besar" yang lebih mementingkan kebijakan pro-korporat dan kelas atas. Uygur juga menyoroti kebijakan luar negeri Trump dan Harris terkait Gaza dan Israel, menyebut bahwa keduanya mendukung Israel, namun menilai Trump akan memperburuk situasi Palestina.
Debat antara Kamala Harris dan Donald Trump menjadi momen penting bagi pemilih, terutama dengan pemilihan presiden yang tinggal kurang dari 60 hari lagi.
Berita Terkait
-
Jelang Debat Pertama Capres AS Nanti Malam, Profesor Hukum Soroti Kelemahan Kamala Harris dan Donald Trump
-
Tim Kampanye Donald Trump Tuding Kamala Harris Hanya Boneka Partai Demokrat
-
Korea Utara Tingkatkan Senjata Nuklir Hadapi Ancaman AS dan Sekutunya
-
Gempar! Donald Trump Akui Dapat Amanat Langsung dari Tuhan Untuk Lindungi Dunia
-
Donald Trump Dukung Legalitas Ganja di Florida, Ini Alasannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf