Suara.com - Debat pertama calon presiden Amerika Serikat pada Selasa berlangsung cukup panas. Pada kesempatan tersebut, calon presiden partai Republik yang juga mantan presiden Donald Trump menuding calon presiden partai Demokrat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Kamala Harris adalah seorang anti-Israel.
"Dia membenci Israel," ujar Trump. "Jika dia menjadi presiden, saya yakin Israel tidak akan ada dalam waktu dua tahun dari sekarang."
"Dia bahkan tidak mau bertemu dengan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu ketika dia pergi ke Kongres untuk menyampaikan pidato yang sangat penting," lanjutnya.
"Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci penduduk Arab," kata Trump, "karena seluruh tempat itu akan hancur: orang Arab, orang Yahudi, Israel. Israel akan lenyap."
Harris pun segera membantah tudingan tersebut dengan mengatakan dirinya mendukung Israel sepanjang karir dan hidupnya.
Harris menanggapi dengan mengatakan bahwa hal itu tidak benar sama sekali.
"Sepanjang karier dan hidup saya mendukung Israel dan rakyat Israel," katanya.
Ia mengatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri, termasuk terhadap ancaman dari Iran dan proksinya, tetapi menambahkan bahwa cara melakukannya yang penting.
"Dan juga benar bahwa terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh. Anak-anak, ibu-ibu. Yang kita tahu adalah bahwa perang ini harus diakhiri. Perang ini harus segera diakhiri. Dan cara untuk mengakhirinya adalah kita memerlukan kesepakatan gencatan senjata, dan kita harus membebaskan para sandera. Kita akan terus bekerja sepanjang waktu untuk itu," katanya.
Ia juga menegaskan kembali posisinya untuk solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.
Sementara itu, Trump ketika ditanya bagaimana ia akan bernegosiasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera, dia menegaskan kembali pernyataan sebelumnya bahwa perang di Gaza dan Ukraina tidak akan pernah dimulai jika ia menjadi presiden. (Antara)
Berita Terkait
-
Taylor Swift Dukung Kamala Harris, Donald Trump Langsung Beri Peringatan Tajam: Dia Akan Membayar Harganya!
-
Donald Trump: Kamala Harris Benci Israel
-
Taylor Swift Nyatakan Dukungan untuk Kamala Harris Jelang Pilpres AS 2024
-
Debat Panas Pilpres AS: Kamala Harris Klaim AS Tanpa Pasukan di Zona Konflik, Benarkah?
-
"Aku Akan Memberimu Seorang Anak": Reaksi Kontroversial Elon Musk usai Taylor Swift Dukung Kamala Harris
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor