Suara.com - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan keberatan Rusia terhadap penyebutan nama Presiden Vladimir Putin dalam perdebatan politik di Amerika Serikat.
Dalam sebuah konferensi pers, Peskov mengungkapkan bahwa Kremlin tidak menyukai bagaimana nama Putin digunakan dalam debat antara Wakil Presiden AS Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump.
“Kami benar-benar tidak menyukai cara nama Presiden Putin disebut-sebut dalam perdebatan politik dalam negeri di Amerika Serikat,” ujar Peskov kepada wartawan.
Menurutnya, penyebutan tersebut tidak sesuai dan hanya menjadi bagian dari upaya saling serang antara kandidat politik di AS.
Peskov juga menegaskan bahwa AS sering kali menunjukkan sikap bermusuhan dan negatif terhadap Rusia. Kremlin berharap, dalam proses pemilihan di AS, para kandidat akan berhenti menggunakan nama Putin sebagai alat dalam perdebatan mereka.
Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat, terutama terkait masalah geopolitik yang melibatkan kedua negara.
Kremlin secara konsisten mengecam penggunaan nama Putin dalam diskusi politik AS, menganggapnya sebagai upaya untuk mempolitisasi hubungan internasional demi kepentingan domestik.
Sementara beberapa waktu yang lalu, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berhenti berbicara tentang pemilihan umum Amerika Serikat yang akan datang.
Pernyataan ini muncul setelah Putin mengeluarkan komentar menggoda bahwa Moskow menginginkan Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, untuk memenangkan pemilihan presiden AS.
“Tuan Putin seharusnya berhenti berbicara tentang pemilihan umum kita, titik. Dia seharusnya tidak memihak siapa pun,” kata Kirby dalam konferensi pers.
Komentar Kirby datang sehari setelah Departemen Kehakiman AS mendakwa dua eksekutif media Rusia atas dugaan skema ilegal yang bertujuan memengaruhi pemilihan umum November melalui propaganda pro-Rusia. Dugaan ini semakin memperkuat kekhawatiran AS tentang potensi campur tangan asing dalam proses demokratisnya.
Berita Terkait
-
Taylor Swift Dukung Kamala Harris, Donald Trump Langsung Beri Peringatan Tajam: Dia Akan Membayar Harganya!
-
Donald Trump: Kamala Harris Benci Israel
-
Taylor Swift Nyatakan Dukungan untuk Kamala Harris Jelang Pilpres AS 2024
-
Debat Panas Pilpres AS: Kamala Harris Klaim AS Tanpa Pasukan di Zona Konflik, Benarkah?
-
"Aku Akan Memberimu Seorang Anak": Reaksi Kontroversial Elon Musk usai Taylor Swift Dukung Kamala Harris
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil
-
Gaungkan Jurnalisme Berkualitas, Forum Pemred Gelar Run For Good Journalism 2025 Besok
-
Tak Berkutik! Pria Viral yang Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal Diringkus di Cilincing
-
Tingkatkan Literasi Perlindungan Jaminan Sosial Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Acara Bedah Buku
-
Dari Duren Sawit ke Padalarang: Polda Metro Ungkap Penyelundupan Pakaian Bekas Impor 207 Ballpress!
-
Kejuaraan Atletik Asia Tenggara, Sumut Catatkan Rekor Baru
-
Manfaatkan Aset Daerah, Pemprov Sumut Ajukan Ranperda Tambahan Modal ke Bank Sumut
-
41 Ribu Siswa di Nias Nikmati Sekolah Gratis Program PUBG Mulai Tahun Depan
-
Ketua DPD RI Dorong Investasi Transportasi dan Mobilitas Berkelanjutan di COP30 Brasil
-
Komisi III DPR Bakal Bentuk Panja Reformasi Polri hingga Pengadilan, Bakal Disahkan Pekan Depan