Suara.com - Polda Metro Jaya menerima 8 laporan penemuan jenazah dalam kurun waktu 24 jam, dari tanggal 11-12 September 2024.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa delapan jenazah tersebut ditemukan tak bernyawa lantaran berbagai sebab, mulai dari sakit hingga tewas akibat tertabrak kereta akibat bermain ponsel.
Temuan pertama terjadi pada 11 September 2024, seorang pria berinisial BI (62) ditemukan meninggal dunia di Taman Jajan Papirus, Jakarta Selatan. Korban yang sedang mengelas besi diduga meninggal akibat serangan jantung.
Kemudian pada penemuan mayat kedua, yakni seorang anak berinisial MKA (15) yang tertabrak kereta api di perlintasan Kereta Kalideres, Jakarta Barat. Korban ditemukan tidak bernyawa setelah diketahui tengah bermain ponsel di dekat rel.
"Akibat terlalu asyik dengan HP sehingga korban tidak sempat menghindar hingga tewas. Penyelidikan insiden ini berada di bawah Polsek Kalideres," kata Ade kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).
Penemuan mayat ketiga, berinisial FRJ (22). Ia ditemukan tergantung di tiang rumah di wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Dugaan sementara menyatakan korban melakukan aksi bunuh diri, dan kasus ini ditangani oleh Polsek Mampang.
Kemudian penemuan mayat keempat, pria berinisial FK (37) yang ditemukan meninggal dunia di SPBU Shell, Depok.
FK ditemukan meninggal setelah mengalami muntah-muntah. Polsek Beji menangani kasus ini dan menyatakannya sebagai musibah.
Baca Juga: Miris! Mayat Bayi Hasil Selingkuhan Eks Kades-Bendahara Desa Jadi Makanan Anjing
"Penemuan mayat kelima, warga di Pinang Ranti, Jakarta Timur, warga dikejutkan oleh bau busuk yang mengarah pada penemuan mayat seorang pria, S di rumah kontrakannya," kata Ade Ary.
Mayat keenam, ditemukan tanpa identitas berada di depan WC umum Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Dugaan awal menyebut korban meninggal karena sakit, dan kasus ini kini dalam penyelidikan Polsek Jatinegara," kata Ade Ary.
Jenazah ketujuh, ditemukan tewas di atas kapal yang bersandar di Dermaga Muara Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Jenazah diketahui berinisial ND berusia 23 tahun.
"Seorang pria berusia 61 tahun beriniasial H juga ditemukan dalam kondisi membusuk di rumah kontrakan di wilayah Tangerang. Kasus ini diduga akibat penyakit dan saat ini ditangani oleh Polsek Neglasari," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara