Suara.com - Perusahaan pertambangan nikel nasional, PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung inisiatif kelompok tani yang mengembangkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hal ini sejalan dengan prinsip ESG Ceria dalam mendukung ketahanan pangan di sekitar industri nikel PT Ceria di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berorientasi menghasilkan green nickel product, PT Ceria yang sedang dalam tahap akhir penyelesaian smelter ‘Merah Putih’, ingin memastikan industri pertambangan yang sedang dikembangkan saling mendukung dengan pertanian hijau yang diprakrasai oleh masyarakat sekitar tambang.
Sejauh ini, terdapat dua kelompok tani binaan PT Ceria yang fokus menjalankan praktek pertanian berkelanjutan yakni Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer. Dua kelompok tani ini menerapkan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Prinsip utamanya adalah penggunaan sumber daya yang bijaksana, seperti pemupukan organik, pengendalian hama alami, dan pola tanam yang ramah lingkungan.
Tujuan utamanya untuk mencapai ketahanan pangan jangka panjang tanpa merusak keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan.
Untuk memperkuat praktek pertanian berkelanjutan oleh para petani tersebut, PT Ceria berkolaborasi dengan PT Petrokimia Gresik melaksanakan pelatihan, supervisi dan sosialisasi budidaya pertanian kepada dua kelompok tani tersebut pada 12–13 September 2024 di Sanggar Tani Kelurahan Ulu Wolo.
Kegiatan diawali oleh tim yang memastikan pemanfaatan pupuk NPK Phonska Plus non-subsidi sebanyak 3,2 ton dan penerapan yang optimal sprayer pertanian elektrik yang telah disalurkan sebelumnya oleh PT Petrokimia Gresik dan Ceria kepada para petani, pada Agustus 2024 lalu.
Dalam kegiatan ini juga, PT Petrokimia Gresik mengirimkan 1 (satu) tim lengkap beserta unit mobil laboratorium uji tanah untuk memberikan pendampingan yang lebih komprehensif. Dengan adanya tim unit mobil uji tanah, para petani secara langsung bisa mengetahui hasil analisa tanah lahan mereka dan langsung mendapatkan saran penggunaan jenis pupuk yang tepat bagi pemanfaatan lahan yang lebih tepat guna.
Adriantito Salim Lamo, Manager Corporate Communication sekaligus Interim Manager Dept. PPM, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani agar dapat memaksimalkan hasil pertanian melalui praktik agrikultur yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Baca Juga: Luhut Pelototi Nikel dan Timah, Kasus Seperti Harvey Moeis Bisanya Lenyap?
“Para petani mendapatkan pelatihan dan edukasi tambahan mengenai pengelolaan lahan, khususnya terkait kadar tanah, pemupukan yang efektif, serta penentuan waktu pemupukan yang optimal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Muhammad Bisma Usman selaku Agronomis Mobil Uji Tanah PT Petrokimia Gresik mengungkapkan bahwa dengan hadirnya unit mobil uji tanah pada kegiatan ini, maka dapat mendukung petani untuk meningkatkan praktik pertanian mereka melalui data yang tepat waktu dan relevan.
“Fasilitas ini dapat diakses para petani secara gratis dan petani bisa segera mendapatkan informasi yang tepat dan membantu petani dalam memilih jenis pupuk yang paling sesuai untuk kondisi lahan mereka,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wolo, yang turut memberikan panduan dan pendampingan kepada para petani.
“Kehadiran para PPL ini menjadi elemen penting dalam memastikan bahwa edukasi yang diberikan dapat diimplementasikan dengan baik oleh para petani di lapangan. Tanpa kehadiran mobil uji tanah serta asistensi dan dukungan dari Ceria dan tim ahli Petrokimia Gresik, mustahil bagi petani untuk mengetahui kondisi lahan dan meningkatkan hasil panennya,” ujar Abdul Karim, Lurah Ulu Wolo.
Sementara itu, Lurah Wolo, Abd. Rahman, mengungkapkan bahwa dukungan penuh Ceria dan Petrokimia Gresik terhadap para petani memberikan kontribusi yang kuat dalam ketahanan pangan di Kecamatan Wolo.
Berita Terkait
-
Profil Rizky Saputra, Pemain Sulteng Jotos Wasit PON 2024 sampai Diangkut Ambulans
-
Warga Ngeluh Susah Cari Kerja, ASR Pamer Program Ini
-
Perbaikan Jalan Nasional di Daerah Penghasil Nikel Terbesar RI Terus Berlanjut
-
Lagu 'Celebrity' IU: Energi Ceria di Tengah Tekanan Publik
-
Banjir di Daerah Tambang Nikel Maluku, Kawasan Industri IWIP Langsung Perbaiki Jalan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob