Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah memproses sebanyak 1.227 aduan pelanggaran HAM sepanjang semester pertama tahun 2024.
Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro mengatakan, aduan tersebut berasal dari dalam maupun luar negeri, dengan jumlah aduan terbanyak dari DKI Jakarta.
"Kasus-kasus yang diadukan tersebut ditangani melalui dua mekanisme, yakni mekanisme pemantauan dan mekanisme mediasi pelanggaran HAM," katanya, Rabu (18/9/2024).
Dari total 1.227 aduan pelanggaran HAM, sebanyak 799 aduan diterima melalui surat, 158 aduan melalui kedatangan langsung, 155 aduan melalui daring, 62 aduan melalui email, dan 53 aduan melalui mekanisme audiensi.
DKI Jakarta mencatat jumlah aduan tertinggi dengan 170 aduan, diikuti Sumatera Utara dan Jawa Barat masing-masing dengan 124 aduan.
Pelanggaran HAM dari luar negeri juga diterima oleh Komnas HAM, dengan Malaysia menjadi negara penyumbang aduan terbanyak sebanyak 6 kasus, disusul Arab Saudi dan Irak masing-masing 5 aduan.
Atnike menambahkan bahwa hak atas kesejahteraan menjadi isu yang paling banyak diadukan, dengan 437 kasus, diikuti hak atas keadilan (299 kasus), dan hak atas rasa aman (121 kasus).
Lebih lanjut, isu agraria mendominasi aduan dengan 248 kasus, sementara isu terkait praktik bisnis berbasis HAM menyusul dengan 247 aduan. "Isu kebebasan berekspresi dan berpendapat juga menjadi perhatian dengan 9 aduan, serta 16 aduan terkait tindak pidana perdagangan orang," kata Atnike.
Selain itu, Komnas HAM mencatat 14 kasus yang disoroti selama semester pertama tahun 2024. Beberapa di antaranya adalah kasus penggundulan petani di Desa Salo Loang, pengusiran Masyarakat Adat Pamaluan, serta dugaan kriminalisasi pembela HAM Haris Azhar dan aktivis lingkungan Daniel Frits Maurits.
Komnas HAM juga mencatat dugaan kekerasan dan penghalangan kebebasan berpendapat terhadap mahasiswa di Universitas Trilogi, kasus kebocoran gas di Mandailing Natal, serta peristiwa kematian Afif Maulana di Padang sebagai bagian dari kasus-kasus penting yang mereka soroti dalam enam bulan pertama 2024.
Dengan meningkatnya jumlah aduan, Komnas HAM berkomitmen untuk terus menjalankan tugasnya dalam menangani dan menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran HAM yang dilaporkan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (Antara)
Berita Terkait
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Fakta Kelam Demo Agustus: 3.337 Orang Ditangkap dan Ada yang Tewas, Rekor Baru Era Reformasi?
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud