Suara.com - Rusia menyatakan mengutuk keras beberapa ledakan pager atau penyeranta elektronik di Lebanon yang menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai banyak lainnya. Mereka menyebut kejadian itu sebagai tindakan perang hibrida lainnya.
“Kami menganggap insiden ini sebagai tindakan perang hibrida melawan Lebanon yang telah berdampak pada ribuan orang tak berdosa,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan, Rabu (18/9/2024).
Rusia, lanjutnya, mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan warganya yang merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatannya dan merupakan tantangan serius terhadap hukum internasional dengan menggunakan senjata non-konvensional.
Pada Selasa (16/9), sembilan orang tewas dan ratusan lainnya terluka di ibu kota Lebanon, Beirut dan wilayah lain di negara itu setelah perangkat komunikasi nirkabel, yang dikenal sebagai penyeranta, meledak. Pemerintah Lebanon menuduh Israel berada di balik kejadian tersebut.
Zakharova mengatakan bahwa para penyelenggara serangan itu dengan sengaja berupaya memicu konfrontasi bersenjata skala besar dan berupaya memprovokasi perang besar di Timur Tengah.
Dia lebih lanjut mengatakan tindakan tidak bertanggung jawab tersebut mempunyai konsekuensi yang sangat berbahaya karena semakin meningkatkan ketegangan di wilayah perbatasan Israel-Lebanon.
Pejabat Rusia itu turut menekankan pentingnya penyelidikan komprehensif untuk membawa pelaku ke pengadilan sehingga aksi terorisme lainnya tidak terselubung, seperti yang coba dilakukan negara-negara Barat dengan penyelidikan ledakan pipa gas Nord Stream pada 2022 lalu.
Dirinya menambahkan bahwa Rusia menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk menjauh dan menahan diri dari langkah-langkah yang akan semakin mengacaukan situasi militer-politik di Timur Tengah.
Pada hari yang sama, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menggarisbawahi bahwa penyelidikan menyeluruh harus dilakukan sehubungan dengan insiden tersebut untuk mengungkap keadaan sebenarnya.
Baca Juga: Ledakan Pager di Lebanon Timbulkan Keresahan, Mungkinkah Terjadi dengan Ponsel?
Dia mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers di Moskow bahwa penyelidikan juga harus mengungkap siapa yang berada di balik ledakan penyeranta tersebut.
"Setelah itu, tentu saja, ini harus menjadi subjek studi oleh para spesialis untuk mengambil tindakan guna menghilangkan risiko serupa di sini (di Rusia) dan di tempat lain," lanjutnya.
Dia juga mengatakan insiden tersebut tentu saja mengarah pada peningkatan ketegangan yang kemudian menjadikan wilayah tersebut berada dalam kondisi yang meledak-ledak.
“Kejadian-kejadian seperti itu, masing-masing, bisa menjadi pemicu situasi menjadi tidak terkendali,” tuturnya. (Sumber: Antara/Anadolu)
Berita Terkait
-
Ledakan Pager di Lebanon Timbulkan Keresahan, Mungkinkah Terjadi dengan Ponsel?
-
AS Akui Tak Mengira dan Tak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon
-
'Israel Pasti Akan Menerima Hukumannya', Hizbullah Berjanji Balas Serangan Pager di Lebanon
-
Apa Itu Pager? Perangkat Nirkabel yang Ledakannya Tewaskan 9 orang di Lebanon
-
9 Tewas dan 2.800 Terluka dalam Ledakan Pager di Lebanon, Hizbullah Sebut Israel Dalangnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya