Selain Megawati, Hasan juga menyoroti Mahfud MD yang pernah menumpang jet pribadi milik mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK).
"Atau bahkan ada, misalnya pejabat publik yang di masa dia menjabat naik private jet. Pak Mahfud, misalnya dan beliau mengakui sendiri, beliau mengakui sendiri sering naik private jet dan lebih sering naik private jet-nya Pak Jusuf Kalla," kata Hasan.
Hasan membandingkan perlakuan antara Kaesang dengan Mahfud dan Megawati maulun pejabat publik yang menggunakan jet pribadi. Menurutnya ada perbedaan perlakuan lantaran kasusnya tidak heboh seperti yang terjadi terhadap Kaesang.
"Makanya, saya merasa ini kayak semacam trial by press terhadap Mas Kaesang karena soal kebencian tadi. Kebencian yang mereka tumpuk-tumpuk kemudian ketemu ini, diglorifikasi," kata Hasan.
Menurut Hasan, menjadi fair atau adil dilihat masyarakat maka perlakuannya harus sama. Ia menyampaikan bila mau trial by press terhadap Kaesang maka hal sama juga harus diterapkan terhadap yang lain dalam konteks penggunaan jet pribadi.
"Ini kalau hanya untuk untuk Mas Kaesang, kemudian mereka heboh tapi untuk yang lain Ibu Mega, Pak Mahfud, Ibu Puan dan yang lain-lain, mereka nggak ambil pusing mereka, tapi untuk Kaesang tiba-tiba mereka begitu antusias. Ada apa di situ?" ujar Hasan.
"Ini kan pertanyaan nih, apakah sengaja melakukan trial by press atau trial by netizen untuk menyudutkan Mas Kaesang atau menyudutkan Pak Jokowi?" tanya Hasan.
Hasan menegaskan, berkaitan aspek hukum, ia menyatakan hal itu menjadi urusan penegak hukum. Tetapi yang menjadi pertanyaan dirinya ialah beda perlakuan terkait Kaesang dengan tokoh atau pejabat publik mengenai penggunaan jet pribadi.
"Ini sama-sama nih statusnya ada orang bahkan ada orang yang sedang jadi pejabat publik kemudian naik private jet, tapi nggak dihebohkan. Bahkan, khusus untuk Pak Mahfud itu para pendekar-pendekar antikorupsi meliuk-liuk jawabannya. Nggak ada yang lurus jawabannya satu pun, ya oke ini gratifikasi tapi ini apakah gratifikasi yang terlarang, katanya," kata Hasan menyoroti pernyataan sejumlah kalangan.
"Loh kok tiba-tiba kalau untuk Pak Mahfud kemudian meliuk-liuk seperti itu, tapi kalau untuk Mas Kaesang mereka straight to the point. Padahal, Mas Kaesang bukan pejabat publik," kata Hasan.
Dia lantas mempertanyakan perbedaan perlakuakan dalam memandang kasus serupa antara Kaesang dengan Mahfud MD maupun Megawati.
"Iya kenapa meliuk-liuk? Kalau untuk Pak Mahfud boleh meliuk-liuk, untuk Mas Kaesang mereka straight to the point. Sementara yang pejabat publik adalah Pak Mahfud, Mas Kaesang bukan pejabat publik. Ini satu hal soal trial by press," kata Hasan.
Hasan menegaskan bila mau adil maka semuanya harus mendapatkan perlakuan yang sama.
"Tapi kalau mau adil buka dong semua," ucap Hasan.
"Iya harusnya begitu," ucap Zulfan menanggapi.
Berita Terkait
-
Roy Suryo Sebut Kaesang Gak Gentle: Datang ke KPK Cuma Gara-Gara Viral
-
Beda dengan Mahfud MD, Penjelasan Kaesang Soal Jet Pribadi Dianggap 'Kosong'
-
Permintaan Klarifikasi Jet Pribadi Kaesang Dijawab PSI, Fedi Nuril: Video Buatan atau Hasil Wawancara?
-
Megawati Di Hadapan Rektor Se-Rusia: AI Bisa Jadi Mesin Pembunuh Manusia Serta Pelanggeng Kediktatoran
-
Viral Video Gibran-Kaesang, Dari Gosip Syahrini Hingga Dugaan Obrolan Mesum
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Gercep! Buntut Keracunan Massal, Presiden Prabowo 'Ketok Palu' Aturan Baru MBG Sebelum 5 Oktober
-
Vivo dan BP AKR Batal Beli BBM Pertamina, Protes Kandungan Etanol
-
Keluar Penjara Dalih Operasi Ambeien, Kejagung Klaim Nadiem Makarim Tetap Diborgol Selama di RS
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik