Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Wakil Presiden Kamala Harris, menyebutnya sebagai "ancaman bagi demokrasi" hanya beberapa hari setelah pasangannya, JD Vance, meminta agar retorika politik lebih tenang.
Dalam sebuah rapat umum yang digelar di New York pada Senin malam, Trump menyampaikan tuduhan tanpa bukti bahwa komentar Presiden Joe Biden dan Harris, yang menyatakan bahwa Trump merupakan ancaman bagi demokrasi, telah memicu upaya untuk membunuhnya. Ia kemudian berbalik menggunakan tuduhan serupa terhadap lawan-lawan politiknya.
“Saya ingin menyampaikan pesan langsung kepada Kamala Harris, politisi Demokrat sayap kiri radikal, dan media berita palsu,” kata Trump di hadapan para pendukungnya yang langsung memberikan ejekan.
“Kita harus menghentikan kebohongan, berita bohong, dan pencemaran nama baik terhadap saya. Faktanya, saya bukan ancaman bagi demokrasi, justru mereka yang menjadi ancaman.” lanjutnya.
Pernyataan tersebut berbeda dengan reaksinya pada Juli lalu, ketika Trump menyerukan persatuan nasional setelah upaya pembunuhan terhadap dirinya di Pennsylvania. Saat itu, ia menekankan pentingnya persatuan dalam sebuah unggahan di media sosial.
Sementara itu, JD Vance, yang merupakan calon wakil presiden Trump dalam pemilihan mendatang, juga menyoroti pentingnya menjaga perdebatan politik yang sehat tanpa memfitnah lawan.
"Kita boleh tidak setuju, tetapi tidak boleh menyebut salah satu kandidat sebagai fasis atau ancaman bagi demokrasi," ujar Vance.
Trump juga mengkritik pemerintahan Biden dengan menyatakan bahwa ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat, telah berubah menjadi "negara dunia ketiga" di bawah kepemimpinan Biden.
Berita Terkait
-
Beda Pilihan Politik: Karyawan Tesla, SpaceX, dan X Lebih Banyak Sumbang Dana untuk Kamala Harris Dibanding Trump
-
Blak-blakan Dukung Kamala Harris, Taylor Swift Bikin Donald Trump 'Kejang-kejang'
-
Anggap Donald Trump Tak Layak, 111 Politisi Partai Republik Dukung Kamala Harris
-
Fans Taylor Swift Berhasil Galang Dana Rp3 M untuk Kampanye Kamala Harris
-
Dua Kali Selamat dari Upaya Pembunuhan, Donald Trump: Ini Bisnis yang Berbahaya!
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi
-
Gencarkan Gemarikan di Lembang, Anggota DPR Ini Ajak Emak-emak Jadi Duta Gizi Atasi Stunting
-
Pengakuan Korban Penyerangan Geng Motor di Tanah Abang: Kami Hanya Jualan Kopi, Bukan Cari Musuh!
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP