Suara.com - Ali Khamenei menjadi sorotan usai mengkritik pemerintahan India dalam memperlakukan penduduk muslim di negara tersebut. Kontroversi soal India ini akhirnya memicu rasa ingin tahu dunia terhadap biodata Ali Khamenei. Berikut informasi singkat mengenai biodata pemimpin Iran ini.
Dikutip dari Britannica, Ali Khamenei lahir 15 pada Juli 1939 di Mashhad, Iran dengan nama lengkap Seyyed Ali Khamenei. Ali Khamenei dikenal sebagai seorang ulama dan politisi Iran. Ia menjabat sebagai presiden Iran (1981–89) dan sebagai rahbar, atau pemimpin negara itu, dari tahun 1989.
Dia mengikuti jejak ayahnya dan menjadi seorang ulama. Itu bukan pilihan yang mudah. Dia dibesarkan selama pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi. Shah adalah seorang raja sekuler yang memandang agama sebagai ritual kuno dan mencurigakan.
Pada tahun-tahun awalnya, Ali Khamenei juga suka merokok. Dia juga mendukung musuh utama Shah - ulama yang diasingkan Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Ayatollah ingin membawa pemerintahan Islam ke Iran. Ali Khamenei mencoba menyebarkan pesan ayatollah di dalam negeri. Karena ini, polisi menangkapnya enam kali.
Selama tahun 1970-an, kelompok-kelompok Marxis juga mencoba menyingkirkan Shah. Jadi, Ali Khamenei akhirnya berbagi sel penjara dengan Houshang Asadi, seorang komunis muda. Ulama dan komunis bergaul dengan cukup baik.
Ali Khamenei Keturunan Nabi
Keluarga Ali Khamenei diakui sebagai keturunan Nabi Muhammad saw. Keluarganya memiliki garis nasab dengan keluarga Azeri Sayyid Iran. Sayyid merupakan gelar kehormatan bagi muslim Hasanid dan Husainid yang merupakan keturunan Nabi Muhammad saw.
Ayah Ali Khamenei yakni Seyyed Javad Khamenei dan kakek dari pihak ayah yakni Seyyed Hussein yaitu Seyyed Mohammad Hosseini Tafresshi dianggap sebagai Sayyid Aftasi, di mana silsilah keluarganya terhubung dengan Sultan al Ulama Ahmad yang dikenal juga sebagai Seyyed Ahmad.
Karier Ali Khamenei
Berbicara mengenai karir Ali Khamenenei, berikut diringkas dalam bentuk timeline.
Baca Juga: Diduga Didukung Iran, Warga Israel Ditangkap Atas Dugaan Rencana Pembunuhan Netanyahu
- Tahun 1962 - Khomeini, memprotes dan menentang kebijakan Shah Iran, Mohammad Reza Pahlavi.
- 1977 - Bersama dengan ulama lainnya, Ali Khomenei membentuk Asosiasi Ulama Pejuang, yang menjadi Partai Republik Islam.
- 1980-1987 - Menjabat sebagai Sekretaris jenderal dan anggota komando pusat Partai Republik Islam.
- 13 Oktober 1981-3 Agustus 1989 - Menjadi Presiden Iran.
- 4 Juni 1989-sekarang - Terpilih sementara sebagai pemimpin tertinggi Republik Islam Iran setelah kematian pemimpin sebelumnya.
- 28 Juli 1989 - Sebuah referendum membuat pemilihannya resmi, dan sekelompok pemimpin agama kemudian mengkonfirmasi pemilihannya sebagai pemimpin tertinggi.
Kontroversi Soal India
Ali Khamenei menjadi kontroversi di India karena ia mengecam perlakuan India terhadap muslim di negara tersebut. Pemerintah India menyebut bahwa pernyataan Ali Khamenei sebagai 'tidak akurat dan tidak dapat diterima'.
Ali Khamenei sebelumnya menyebut bahwa umat Muslim harus peduli terhadap penderitaan muslim di berbagai negara, termasuk Myanmar, Gaza, dan India.
Kalimat tersebut dipublikasikannya melalui sosial media pada Senin 16 September 2024. Menanggapi hal tersebut, Kementerian luar Negeri India merespon keras dengan menyatakan keberatannya terhadap pernyataan tersebut.
Hubungan dua negara antara Iran dengan India sebenarnya kuat. Kedua negara bahkan menandatangani kontrak pengembangan dan pengoperasian Pelabuhan Chabahar di Iran pada Mei lalu. Kontrak kerjasama tersebut berlaku selama sepuluh tahun.
Pelabuhan Chabahar dikembangkan oleh India. Pelabuhan tersebut terletak di Pantai Tenggara Iran di sepanjang Teluk Oman. Direncanakan Pelabuhan Chabahar merupakan jalur alternatif untuk mengangkut barang ke Iran, Afghanistan, dan negara-negara Asia Tengah melewati pelabuhan Karachi dan Gwadar di Pakistan.
Alasan kenapa muslim di India menjadi sorotan ALi Khamenei salah satunya karena penganiayaan terhadap muslim meningkat di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri pada 2014.
Berita Terkait
-
Diduga Didukung Iran, Warga Israel Ditangkap Atas Dugaan Rencana Pembunuhan Netanyahu
-
Sejarah Tercipta, Iran Angkat Gubernur Sunni Pertama Sejak Revolusi Islam
-
Deretan Kontroversi IShowSpeed, Malah Membuat Namanya Kian Dikenal
-
Kontroversi Poppy Capella: Terseret Skandal Pelecehan Kini Jadi Direktur Miss Universe UEA
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian