Suara.com - Tingkat kepuasaan jemaah haji tahun 2024 naik menjadi 88,20 persen dibanding tahun 2023 yang hanya 85,83 persen.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Joko Parmiyanto di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Dalam paparannya, ia mengemukakan bahwa dalam data tersebut menunjukan signifikansi naiknya tingkat kepuasan jemaah haji tahun 2024 terhadap pelayanan yang mereka dapatkan secara umum.
"Indeks Kepuasan Jemaah Haji 88,20, secara umum kalau di atas 85 itu masuk kategori sangat memuaskan," katanya.
Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa kenaikan tingkat kepuasan jemaah tidak bisa dilepaskan dari sejumlah inovasi dan terobosan yang dilakukan Kementerian Agama dari tahun sebelumnya.
"Terbukti, melalui inovasi-inovasi yang disebut Kemenag sebagai formula 4-3-5, mampu mendongkrak IKJHI tahun ini. Jemaah sangat puas," sambungnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei, kenaikan indeks terjadi di semua layanan.
"Layanan bus salawat berada paling atas. Petugas haji paling banyak diapresiasi. Perannya selalu ada di hampir semua layanan," tutur Joko.
"Kemampuan ketua kelompok terbang (kloter) juga banyak disorot jemaah haji. Mereka mengapresiasi karena kita bisa mendapatkan petugas haji yang sigap. Ini juga mungkin didukung dengan keberadaan Kawal Haji," imbuhnya.
Baca Juga: Kemenag Sudah Bayarkan Asuransi Jiwa Jemaah Haji Reguler 2024 yang Wafat, Berikut Rinciannya
Apresiasi Petugas Haji
Sedangkan untuk keberadaan petugas haji mendapat apresiasi yang positif karena memberikan informasi yang mereka butuhkan.
"Cara pengaturan jemaah haji juga diapresiasi, akses dan kecepatan petugas haji dalam merespons jemaah juga paling banyak mendapatkan penghargaan dari jemaah. Selain itu, dengan adanya inovasi Kawal Haji juga menjadi apresiasi dari jemaah,” tuturnya.
Meski begitu, tidak semua jenis layanan haji mendapat kriteria sangat memuaskan, seperti layanan tenda dan konsumsi Armuzna yang masih memerlukan banyak perbaikan.
Untuk diketahui, Survei sendiri dilakukan dengan mengisi kuesioner secara mandiri atau self enumeration. Selain itu, dilakukan wawancara dan observasi dalam mengumpulkan data kualitatif untuk memperkaya informasi dan mengamati fasilitas, serta proses pelayanan yang diterima jemaah.
"Alokasi sampel dilakukan pada 14.400 jemaah haji di tujuh titik pengamatan, yakni Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelombang satu, Makkah Pra-Armuzna, Armuzna, Makkah Pasca-Armuzna dan Madinah gelombang dua," katanya.
Sementara itu, CEO Alvara Reseaarch Center, Hasanuddin Ali yang merespons hasil survei BPS itu menilai bahwa capaian indeks kepuasan haji tahun 2024 tidak bisa berdiri sendiri dan harus ada pembandingnya.
Ia juga menegaskan bahwa jumlah sampel yang dipilih sebanyak 14.400 jemaah cukup memadai dan cukup.
EO Terbesar di Dunia
Hasanuddin juga mengatakan bahwa Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) memiliki core sebagai event organizer (EO). Masih menurutnya, naiknya indeks kepuasaan jemaah haji itu juga tercermin dari naiknya semua indikator survei.
"PHU ini EO terbesar di dunia, memberangkatkan 221 ribu orang ke luar negeri dalam waktu yang sempit," ujarnya.
"Semua indikator naik, tidak ada satu alasan pun menyatakan penyelenggaraan haji 2024 gagal," tegasnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengaku gembira dengan capaian tersebut, meski masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan haji 2024.
"Memang masih ada beberapa catatan penting, seperti akomodasi yang perlu mendapatkan perbaikan signifikan di masa yang akan datang, khususnya pada puncak haji, itu akan menjadi perhatian kami,” ujar Hilman.
Selain itu, ia menyampaikan terkait tenda bagi jemaah haji juga akan terus diperbaiki untuk penyelenggaraan haji ke depan agar bisa mengakomodasi seluruh jemaah.
Kemudian, lanjut Hilman, skema tanazul juga menjadi salah satu alternatif yang akan ditawarkan untuk mengurai kepadatan di Mina.
"Saya kira itu salah satu rekomendasinya yang saya tangkap dari hasil survei," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan