3. Tidak perlu top up untuk menggunakan Traveloka PayLater Card
Meski merupakan alat pembayaran Traveloka, namun PayLater Card tidak menyimpan saldo rekening. Setelah itu, kamu akan mendapatkan sejumlah uang yang bisa kamu gunakan untuk berbisnis dimana saja.
Tidak diperlukan top up untuk menggunakan kartu PayLater. Kamu juga bisa mendapatkan kembali cicilan pertama Anda segera setelah cicilan pertama dibayarkan.
4. Semua pembayaran dan riwayat transaksi dapat dilakukan dalam satu aplikasi
Perkembangan era digital ini membuat segala hal sehari-hari menjadi lebih mudah, termasuk urusan keuangan. Traveloka PayLater Card merupakan kartu kredit yang menawarkan keuntungan instan. Salah satunya adalah satu aplikasi Traveloka yang dapat mencakup registrasi, pembayaran, laporan transaksi real-time, dan informasi mengenai promosi yang sedang berlangsung.
5. Tidak ada biaya tersembunyi
Dengan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisa dipastikan Traveloka PayLater Card adalah kartu kredit Traveloka yang aman dan terpercaya. Jadi kamu tidak perlu khawatir dengan tagihan tak terduga yang muncul pada saat pembayaran.
Semua biaya yang harus dibayar akan dicantumkan di halaman pembayaran tanpa tambahan biaya tahunan, biaya administrasi atau deposit.
6. Pelaku bisnis juga dapat mendaftar kartu PayLater
Baca Juga: Ini 10 Tempat Menarik yang Harus Dikunjungi Selama Berlibur di Kuala Lumpur!
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dengan Traveloka PayLater Card maka kamu dapat mengajukan kartu kredit tanpa NPWP atau dokumen pembayaran. Jadi tetap ada cara untuk mendapatkan kartu kredit meskipun kamu tidak memiliki slip pembayaran atau rekening giro.
Sebagai seorang wirausaha atau freelancer, kamu selalu berkesempatan mendapatkan bagian hingga Rp 49.999.999. Karena kenaikan limit tergantung dari jumlah transaksi dan kecepatan pembayaran PayLater Anda ke Traveloka.
7. Pendaftaran yang cepat
Daftar Traveloka Paylater Card tidak memakan waktu lama, karena pendaftarannya sederhana dan hanya menggunakan satu aplikasi, prosesnya cepat hanya 5 menit saja. Kamu hanya perlu mengisi data pribadi, profesional, dan keluarga yang diperlukan dan mengambil foto KTP.
Berita Terkait
-
Datang ke Indonesia, Sikap Ji Chang Wook ke Perempuan Ini bikin Fans Histeris
-
Gampang Banget! Begini Cara Dapat Limit PayLater BRI
-
Tips Memilih Hotel di Puncak Bogor agar Mendapatkan Harga Murah!
-
Diskon GoJek, GoFood, Grab, Tiket.com, Traveloka dan Blibli untuk Nasabah BRI
-
Fitur Baru dengan Pencarian Berbasis AI Hadir di Aplikasi Traveloka 5.0
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis