Suara.com - Sebuah laporan dilaporkan Sabrin News yang mengutip sumber khusus yang tidak disebutkan namanya pada Kamis dini hari bahwa upacara pemakaman pemimpin Hizbullah yang terbunuh akan diadakan pada hari Jumat.
Media ini tidak menyebutkan secara rinci tentang waktu pemakaman dan tempat pemakaman Syuhada Nasrallah yang dibunuh dalam serangan udara Israel yang ditargetkan di daerah permukiman di pinggiran kota Beirut, Jumat lalu.
Menurut IRNA, Perdana Menteri Zionis Benjamin Netanyahu, dengan dukungan Amerika Serikat, mengeluarkan perintah dari markas besar PBB di New York untuk membunuh pemimpin Hizbullah tersebut.
Setelah perintah tersebut, pesawat tempur rezim tersebut menjatuhkan 2.000 pon bom penghancur batu yang dipasok Amerika di daerah padat penduduk di Beirut, membunuh Nasrallah bersama dengan puluhan warga sipil lainnya di sana.
Sayyed Hassan Nasrallah menjadi syahid pada usia 64 tahun dan setelah mengabdi pada Gerakan Perlawanan Hizbullah sebagai Sekretaris Jenderal selama 32 tahun.
Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, pada hari Selasa mengatakan telah menargetkan pangkalan intelijen militer Israel di Glilot dekat Tel Aviv.
"Kelompok yang didukung Iran itu meluncurkan salvo roket Fadi 4 ke pangkalan Glilot milik unit intelijen militer 8200 dan markas besar Mossad yang terletak di pinggiran Tel Aviv," katanya dalam sebuah pernyataan.
Setelah serangan Israel menewaskan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, di pinggiran kota Beirut pada hari Jumat, kelompok itu mengatakan telah menjuluki operasi itu "untuk melayani Nasrallah".
Nasrallah pada akhir Agustus mengatakan kelompoknya telah melancarkan serangan skala besar ke Israel, yang menargetkan "pangkalan Glilot -- pangkalan intelijen militer utama Israel".
Baca Juga: Warga AS Tewas di Lebanon, Diduga Akibat Serangan Udara Israel
Militer Israel mengatakan Hizbullah gagal menyerang instalasi itu pada saat itu.
Berita Terkait
-
Iran Anggap Musuh Negara Manapun yang Beri Ruang Udara untuk Israel: Semoga Tidak Ada
-
Kematian Warga AS di Lebanon, Benarkah Israel Salah Sasaran?
-
Kritik Sikap Eropa, Iran Beri Peringatan Keras ke Timur Tengah: Belajarlah Sebelum Terlambat!
-
Australia Siapkan Penerbangan Darurat untuk Warga di Lebanon, Ribuan Orang Sudah Mendaftar
-
Warga AS Tewas di Lebanon, Diduga Akibat Serangan Udara Israel
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo