Suara.com - Sirene serangan udara bergema di Israel bagian tengah termasuk Tel Aviv setelah rudal permukaan-ke-permukaan ditembakkan dari Yaman ke Israel pada peringatan pertama serangan mematikan di Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Israel tidak menyebutkan siapa yang menembakkan rudal tersebut, tetapi Houthi yang didukung Iran - kelompok militan Syiah di Yaman - selama setahun terakhir telah menyerang Israel beberapa kali sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
Beberapa acara diselenggarakan di seluruh Israel untuk mengenang mereka yang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Hamas. Video menunjukkan orang-orang bersembunyi untuk berlindung saat sirene serangan udara berbunyi. Beberapa wartawan tergeletak di tanah saat peringatan rudal dikeluarkan.
Dalam video lain, orang-orang di sebuah mal berlarian mencari tempat aman setelah serangan rudal udara, yang menurut Israel dicegat oleh angkatan udara.
Pasukan Pertahanan Israel membagikan gambar orang-orang yang mencari perlindungan dari roket di sebuah acara yang diselenggarakan untuk mengenang para korban serangan 7 Oktober.
IDF juga membagikan peta lokasi tempat sirene berbunyi. Hampir setiap lokasi di Israel tengah terancam setelah serangan rudal tersebut.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas - kelompok militan yang menguasai Gaza - menyeberang ke Israel dan melancarkan 'Operasi Banjir Al Aqsa', serangan teror mematikan, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di seluruh negeri. Israel terkejut. Para operator Hamas menembakkan lebih dari 5.000 roket, mereka datang melalui paralayang, merobohkan tembok Gaza dan melakukan pembunuhan massal.
Militan menculik 251 sandera, 97 di antaranya masih ditawan di Gaza, termasuk 33 yang menurut militer Israel telah tewas.
Setidaknya 41.870 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam kampanye militer Israel di Jalur Gaza sejak perang dimulai, menurut data yang diberikan oleh kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. PBB telah mengakui angka-angka ini dapat diandalkan.
Baca Juga: Komunitas Yahudi Austria Tolak Palestina Merdeka
Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka mengerahkan lebih banyak pasukan untuk mempertahankan masyarakat selatan dan daerah yang berbatasan dengan Gaza, menjelang peringatan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Di dalam Gaza, militer mengatakan tiga divisi sedang bekerja untuk "membongkar infrastruktur teroris dan melemahkan kemampuan Hamas".
Berita Terkait
-
Jeritan Anak Gaza Korban Israel: Dia Terus Meminta Sandal, Padahal Sudah Tidak Punya Kaki
-
Seorang Ayah Kenang Kematian Putranya yang Bersembunyi di Tempat Sampah saat Serangan Hamas 7 Oktober
-
'Mati Satu, Mati Semua' Sikap Ekstrim dalam Konflik Israel-Palestina
-
Doktrin Militer Israel Dipertanyakan Setelah Serangan Rudal Iran
-
Komunitas Yahudi Austria Tolak Palestina Merdeka
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru