Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) nampaknya mulai tidak percaya kepada pemerintahan PM Israel, Benjamin Netanyahu usai adanya serangan dari rudal balistik Iran yang dilancarkan pekan lalu.
Teheran mengeklaim serangan itu dilakukan sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran Juli lalu dan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut bulan lalu.
Empat pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada situs web berita Axios bahwa Washington tidak menentang aksi balasan Israel, namun ingin agar serangan tersebut dilakukan secara terukur.
"Kepercayaan kami terhadap Israel sangat rendah saat ini, dan itu beralasan," kata salah satu pejabat tersebut.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, pekan lalu mengatakan kepada mitranya dari Israel, Ron Dermer, bahwa AS mengharapkan "kejelasan dan transparansi" dari Israel dalam merencanakan tanggapannya, sebagian karena serangan Israel akan berdampak pada keamanan pasukan dan kepentingan AS di wilayah tersebut.
Sullivan juga menyampaikan, jika pemerintahan Biden tidak diberitahu sebelumnya, AS mungkin tidak akan secara otomatis turun tangan untuk mencegah serangan rudal balistik lain dari Iran, menurut Axios.
Dermer dilaporkan mengatakan bahwa Israel ingin menjaga hubungan dengan AS, tetapi para pejabat skeptis akan hal ini.
AS tidak diberi tahu Israel tentang pembunuhan Haniyeh yang terjadi hanya beberapa hari setelah Netanyahu meyakinkan Biden bahwa dia akan berusaha untuk memajukan gencatan senjata dan kesepakatan sandera di Gaza.
AS juga tidak diberi tahu Israel tentang serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah dan serangkaian ledakan yang menargetkan perangkat komunikasi kelompok perlawanan tersebut.
Baca Juga: Campakkan Calon Suami, Wanita di AS Malah Nikahi Bridesmaid
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dikabarkan marah ketika diberitahu tentang serangan yang menewaskan Nasrallah hanya beberapa menit sebelum jet-jet Israel menjatuhkan puluhan bom di pinggiran selatan Beirut.
Austin kecewa karena waktu pemberitahuan tersebut tidak cukup untuk meningkatkan keamanan pasukan AS di wilayah tersebut.
Beberapa pejabat mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Austin bahwa dirinya diminta Netanyahu untuk tidak memberikan peringatan awal kepada Washington.
Kunjungan Gallant ke Pentagon, yang seharusnya dilakukan pada Rabu, dibatalkan pada menit terakhir, menurut Pentagon.
Pentagon tidak memberikan alasan, tetapi media Israel melaporkan bahwa Netanyahu melarang menteri pertahanannya terbang ke Washington sampai Biden menghubunginya secara langsung.
Keputusan Netanyahu untuk menarik diri dari proposal gencatan senjata 21 hari yang didukung AS di Lebanon semakin memperburuk kepercayaan AS, begitu juga dengan keputusan Israel untuk memerintahkan semua warga sipil di Gaza utara mengungsi ke selatan saat mempersiapkan serangan baru di wilayah tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar