Suara.com - Kecaman terus mengalir atas serangan Israel baru-baru ini terhadap Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) yang melukai beberapa pasukan penjaga perdamaian di bagian selatan negara Arab tersebut.
"Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional dan dapat merupakan kejahatan perang", Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dikutip dalam sebuah pernyataan oleh juru bicaranya Stephane Dujarric pada Minggu malam
"Personel UNIFIL dan tempat-tempatnya tidak boleh menjadi sasaran," kata Dujarric mengacu pada pasukan internasional berhelm biru tersebut, seraya menambahkan bahwa dalam insiden yang sangat mengkhawatirkan yang terjadi hari ini (Minggu), pintu masuk posisi PBB juga sengaja ditembus oleh kendaraan lapis baja Israel.
Setidaknya lima pasukan penjaga perdamaian telah terluka dalam beberapa hari terakhir dalam serangan Israel di Lebanon selatan.
Pada hari Sabtu, 40 negara yang berkontribusi pada misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon mengeluarkan pernyataan bersama, mengutuk serangan Israel terhadap misi tersebut dan menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Spanyol, Prancis, dan Italia telah mengecam serangan tersebut sebagai tidak dapat dibenarkan. Pada hari Jumat, Presiden AS Joe Biden juga mengatakan bahwa ia telah mendesak Israel untuk berhenti menargetkan pasukan penjaga perdamaian.
Sementara itu, Turkiye mengatakan serangan Israel terhadap UNIFIL merupakan ekspresi dari kebijakan pendudukan Netanyahu di Lebanon.
Peran pasukan penjaga perdamaian PBB sangat penting, terutama mengingat fakta bahwa Israel berupaya memperluas perang di kawasan tersebut, kata Kementerian Luar Negeri Turki, seraya menambahkan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa harus mencegah serangan terhadap pasukan yang berafiliasi dengan badan dunia tersebut.
UNIFIL, misi sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara yang dibentuk setelah invasi Israel tahun 1978 ke Lebanon, menuduh militer Israel "sengaja" menembaki posisinya.
Baca Juga: Emmanuel Macron Minta Benjamin Netanyahu Hentikan Serangan ke Lebanon, Khawatir Hal Ini Terjadi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Guterres pada hari Minggu untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian keluar dari "jalur bahaya", dengan mengklaim Hizbullah menggunakan mereka sebagai "perisai manusia". UNIFIL telah menolak untuk meninggalkan posisinya.
Berita Terkait
-
Netanyahu Desak PBB Tarik Pasukan Penjaga Perdamaian dari Lebanon, Sebut Jadi Tameng Hizbullah
-
Masjid Berusia 1 Abad Hancur Dibombardir Israel, Warga Lebanon Berduka
-
Hizbullah Rilis Rekaman Suara Mendiang Nasrallah, Serukan Pembalasan?
-
Emmanuel Macron Minta Benjamin Netanyahu Hentikan Serangan ke Lebanon, Khawatir Hal Ini Terjadi
-
Iran: Amerika Serikat 'Bunuh Diri' Jika Kirim Pasukan Untuk Bantu Israel
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita