Suara.com - Aktor Bollywood ternama, Salman Khan, kembali menjadi sorotan setelah namanya disebut dalam ancaman serius oleh Geng Lawrence Bishnoi. Kelompok kriminal tersebut, yang sudah terkenal karena keterlibatannya dalam berbagai aksi kekerasan, mengungkapkan bahwa Salman Khan adalah salah satu target utama mereka.
Ancaman ini bukanlah hal baru, namun kembali memanas setelah pembunuhan Baba Siddique, seorang politisi terkemuka, yang dikaitkan dengan hubungan dekatnya dengan Salman Khan.
Penyebab utama Salman Khan menjadi incaran Geng Bishnoi berakar pada sebuah insiden yang terjadi pada September 1998. Saat itu, Salman Khan diduga menembak mati dua kijang hitam (blackbuck) di Bawad, Jodhpur, ketika sedang syuting film Hum Saath Saath Hain.
Kijang hitam adalah hewan yang dianggap suci oleh komunitas Bishnoi, yang menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi satwa liar. Insiden tersebut telah melukai perasaan komunitas tersebut dan hingga kini, masih memicu kemarahan di antara para anggotanya.
Lawrence Bishnoi, pemimpin geng yang kini dipenjara, pernah mengeluarkan ancaman secara langsung pada tahun 2018, saat sidang pengadilan berlangsung.
“Kami akan membunuh Salman Khan di Jodhpur. Semua orang akan tahu setelah kami bertindak,” ujar Bishnoi.
Meskipun Salman Khan telah menjalani proses hukum terkait kasus ini, dendam dari komunitas Bishnoi, terutama dari geng kriminal yang mengatasnamakan pemimpin mereka, tidak pernah surut.
Keterlibatan Geng Bishnoi dalam Aksi Kekerasan
Geng Lawrence Bishnoi mulai dikenal publik secara luas setelah mereka mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan musisi Sidhu Moose Wala pada tahun 2022. Geng ini semakin sering dikaitkan dengan berbagai serangan terhadap individu yang dianggap bersekutu dengan Salman Khan, atau mereka yang dianggap menghina nilai-nilai komunitas Bishnoi.
Baru-baru ini, setelah pembunuhan Baba Siddique, geng Bishnoi kembali mengeluarkan ancaman terhadap siapa pun yang mendukung Salman Khan.
Salah satu anggota geng, Shubham Rameshwar Lonkar, menulis dalam unggahan Facebook bahwa mereka akan mengejar siapa saja yang membantu Salman Khan, termasuk para tokoh yang dianggap dekat dengan aktor tersebut. Meski Shubham sedang dipenjara, ancaman tersebut dibuat oleh saudaranya, Pravin Lonkar, yang kemudian ditangkap oleh polisi.
"Kami tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun, tetapi siapa pun yang membantu Salman Khan dan geng Dawood, bersiaplah untuk membayar harganya," tulis Lonkar dalam unggahannya.
Ancaman terhadap Salman Khan juga semakin diperkuat oleh serangkaian penembakan di luar rumah-rumah selebriti yang diduga memiliki hubungan dengan aktor tersebut. Pada April 2023, tembakan dilepaskan di luar rumah Salman Khan di Galaxy Apartments, Bandra, Mumbai. Meskipun tidak ada korban, insiden ini menegaskan ancaman nyata yang dihadapi oleh Salman dan keluarganya.
Dampak Kasus Kijang Hitam
Kasus penembakan kijang hitam ini tidak hanya berdampak pada karier Salman Khan, tetapi juga menimbulkan kecaman dan ancaman serius terhadap dirinya. Setelah bertahun-tahun, Geng Bishnoi tetap berkomitmen untuk membalas insiden tersebut. Mereka memandang Salman Khan sebagai simbol ketidakadilan yang harus dihukum.
Meski Salman Khan telah dijatuhi hukuman penjara lima tahun oleh pengadilan di Jodhpur pada 2018 atas keterlibatannya dalam kasus tersebut, ia sempat dibebaskan dengan jaminan. Namun, bagi Geng Bishnoi, kasus ini belum selesai. Mereka terus menganggap bahwa aktor tersebut harus menanggung konsekuensi lebih berat atas tindakannya.
Berita Terkait
-
Anggota Gengster di India Ngaku Membunuh Seorang Politikus dan Ancam Aktor Salman Khan: Bersiaplah untuk...
-
APPI Kecam Ulah WNI jadi Komplotan Gengster di Jepang: Harus Disanksi Tegas!
-
Berkeliaran Rampok Motor, Komplotan Gengster Bercelurit Jumbo di Cakung Incar Pekerja Sehabis Kerja Lembur
-
3 Film Romantis Preity Zinta dan Salman Khan di Prime Video, Bikin Baper!
-
3 Film Shilpa Shetty dan Salman Khan di Prime Video, Ada Phir Milenge
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara