Suara.com - Seorang pria asal Rusia, Mikhail Pichugin (45), berhasil ditemukan dalam keadaan selamat setelah terjebak di laut selama 67 hari. Ia ditemukan dalam keadaan mengapung di atas perahu karet yang tidak terkontrol.
Mikhail ditemukan oleh kapal penangkap ikan Rusia, Angel, setelah mesinnya mengalami kerusakan dua bulan lalu saat kembali dari ekspedisi mengamati paus di Laut Okhotsk.
Kejadian ini bermula pada 9 Agustus, ketika Mikhail, bersama saudara laki-lakinya Sergey Pichugin (49) dan keponakannya Ilya (15), memulai perjalanan kembali dari Kepulauan Shantar. Malang, perjalanan tersebut berujung pada tragedi, di mana kedua anggota keluarganya ditemukan meninggal dunia. Mikhail selamat meskipun dalam kondisi sangat lemah.
Kapal Angel melakukan penyelamatan pada malam hari dan segera membawa Mikhail ke pelabuhan Magadan. Meskipun ia kehilangan berat badan hingga 50 kg, petugas medis menyatakan kondisinya dalam keadaan memadai.
Mantan istrinya, Ekaterina Pichugina, menyatakan rasa syukurnya setelah mendengar kabar bahwa Mikhail masih hidup.
“Ketika mereka mengatakan Misha [Mikhail] masih hidup, saya pikir kami sedang menunggu keajaiban, dan itu terjadi,” ujarnya kepada KP-Irkutsk.
Perjalanan Mikhail dan keluarganya seharusnya hanya memakan waktu beberapa hari, dengan persediaan yang cukup seperti pakaian hangat, pelampung, flare, makanan, dan 20 liter air minum. Namun, setelah mesin perahu catamaran Baykat 470 M yang mereka gunakan mengalami kerusakan, perahu tersebut terombang-ambing sejauh 625 mil dan ditemukan sekitar 14 mil dari desa Ust-Khairyuzovo di semenanjung Kamchatka.
Selama pencarian yang dilakukan oleh tim penyelamat Rusia, kedua anggota keluarganya dinyatakan meninggal dunia, dan setelah sebulan pencarian tanpa hasil, pihak berwenang menyatakan bahwa mereka tidak mungkin selamat di tengah laut yang dikenal berbahaya ini.
Dmitry Lisitsyn, kepala Sakhalin Environment Watch, mengungkapkan keheranannya akan kelangsungan hidup Mikhail.
Baca Juga: Gara-gara Ukraina Masuk ke NATO, Perang Dunia ke III Bakal Terjadi?
“Ada dua keajaiban nyata di sini. Pertama, perahu kecil ini tidak terbalik di tengah badai selama lebih dari dua bulan.” katanya.
"Yang kedua adalah bahwa seseorang di kapal ini selamat," lanjutnya.
Di tengah kebahagiaan atas penemuan Mikhail, ada kekhawatiran akan konsekuensi hukum yang mungkin ia hadapi. Setelah pulih, ia mungkin akan berhadapan dengan pihak berwenang Rusia atas kemungkinan pelanggaran hukum keselamatan maritim, karena perahu yang digunakannya tidak memenuhi syarat untuk menjelajahi lebih dari dua mil laut dari pantai.
Berita Terkait
-
Gara-gara Ukraina Masuk ke NATO, Perang Dunia ke III Bakal Terjadi?
-
Ukraina Tuding Rusia Membunuh 9 Orang Operator Drone yang Telah Menyerah
-
Ternyata Ini Isi Catatan Harian Alexei Navalny, Rival Vladimir Putin yang Meninggal Secara Tragis di Penjara Rusia
-
Bukan Indonesia, Ini Negara Penadah Ekspor Mobil Terbesar China
-
Hubungan Iran dan Rusia Makin Mesra, Bikin Barat Ketar-Ketir?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Minim Penerangan, Ragunan Janji Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa
-
Malam Perdana, Night at Ragunan Zoo Diserbu 3.713 Pengunjung: Kebanyakan Datang untuk Piknik
-
Polda Metro Jaya Mangkir, Sidang Praperadilan Aktivis Khariq Anhar Ditunda
-
Di Balik Janji Hijau, Dunia Didesak Bersihkan Tata Kelola Tambang
-
Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah