Suara.com - Kurikulum merdeka belajar jadi salah satu produk pendidikan yang dihasilkan Nadiem Makarim selama menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud). Selama pelaksanaannya sejak 2021, kurikulum tersebut dikritik justru menurunkan kualitas para siswa.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyoroti karakter para siswa yang selama pembelajaran sangat mengandalkan teknologi. Sekjen FSGI Heru Purnomo menyampaikan, digitalisasi dalam pendidikan memang penting dilakukan.
Namun, dalam penggunaan teknologi itu diperlukan juga penanaman sikap dan cara berpikir kritis agar tidak disalahgunakan.
"Kenyataannya banyak sekali siswa ketika menggunakan digitalisasi dalam pembelajaran berbasis aplikasi, ketika mereka itu diajak untuk membuat sesuatu, bercerita, menuliskan sesuatu, mereka dengan cepat mengerjakan itu. Tapi ternyata cepat mengerjakan karena ada platform digital, enggak tahunya plagiator, karena nyontek banyak karya orang," ungkap Heru kepada Suara.com saat dihubungi pada Selasa (15/10/2024).
Para siswa dengan mudahnya menyalin jawaban dari internet dengan menncntek hasil karya maupun tulisan ilmiah di berbagai platform media. Namun saat diuji, kata Heru, para siswa justru tidak tahu mengenai apa yang tengah dikerjakan tersebut.
Atas dasar tersebut, penerapan kurikulum merdeka berbasis digitalisasi dinilai perlu ada perbaikan.
"Ini merugikan dalam menumbuhkan keterampilan berpikir dan bersikap tentu saja. Harapan kami dari FSGI ini perlu diperbaiki. Jangan sampai dengan adanya digitalisasi pendidikan kemudian menimbulkan banyak kebohongan peserta didik, sehingga tidak menimbulkan integritas sebagai pelajar," ujar Heru.
Di sisi lain, Heru juga memaklumi kekhawatiran masyarakat tentang pergantian kurikulum setiap kali berganti menteri pendidikan.
Menurutnya, publik juga perlu menyadari bahwa pergantian sistem pengajaran itu sebenarnya bertujuan untuk lakukan perbaikan.
Baca Juga: Dinilai Paham Kelemahan Pendidikan Indonesia, Abdul Mu'ti Mampu Bereskan PR Era Nadiem Makarim?
Dia mencontohkan, Kurikulum merdeka belajar pada dasarnya untuk memperbaiki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang dianggap terlalu padat. Kemudian disempurnakan dengan meringkas dalam kurikulum merdeka.
Hanya saja, dalam pelaksanaannya dengan penggunaan aplikasi dalam sistem pengajaran ternyata belum memberikan hasil positif.
Berita Terkait
-
2 Hari Digembleng, Rundown Pembekalan Calon Kabinet Prabowo di Hambalang: Bahas Geopolitik, AI hingga Antikorupsi
-
Tepis jadi Menteri Prabowo usai Dipanggil ke Kertanegara, Pramono: Saya Akan Fight Menangkan Pilgub Jakarta
-
Dinilai Paham Kelemahan Pendidikan Indonesia, Abdul Mu'ti Mampu Bereskan PR Era Nadiem Makarim?
-
Jadi Menteri Pendidikan, Abdul Mu'ti Diminta Ganti 'Merdeka Belajar' era Nadiem Makarim
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia