Suara.com - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Maria Catarina Sumarsih mengaku masih ada harapan soal penyelesaian kasus HAM berat di masa lalu pada pemerintahan berikutnya.
Hal itu dia sampaikan pada aksi Kamisan terakhir di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebab, Jokowi akan lengser bersamaan dengan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden berikutnya.
Dia menyadari bahwa penegakan hukum mengenai dugaan pelanggaran HAM berat tidak mudah dijalani selama ini. Tetapi dia meyakini rekomendasi Komnas HAM bisa ditindaklanjuti untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM.
“Komnas HAM melakukan penyelidikan, Kejaksaan Agung menindaklanjuti berkas penyelidikan Komnas HAM. Kalau terbukti terjadi pelanggaran HAM berat, maka DPR membuat rekomendasi kepada presiden untuk menerbitkan Keppres pembentukan Pengadilan HAM,” kata Sumarsih di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2024).
Dia menjelaskan, bahwa mekanisme itu diperkuat dengan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 18 tahun 2007 bahwa penetapan ada atau tidaknya pelanggaran HAM berat mesti diawali dengan penyelidikan Komnas HAM dan Kejaksaan Agung.
“Ini ada kaitannya dengan sumpah jabatan presiden. Di dalam sumpah jabatan Presiden, mudah-mudahan tidak diganti sumpah yang akan diucapkan oleh Prabowo, bahwa di sana presiden itu akan patuh terhadap konstitusi dan peraturan perundang-undangan dengan selurus-urusnya,” beber Sumarsih.
Meski masih ada dugaan bahwa Prabowo terlibat pada penghilangan paksa dan penculikan aktivis, Sumarsih tetap meyakini Prabowo sebagai presiden memiliki kewajiban untuk menyelesaikan permasalahan pelanggaran HAM berat.
“Jadi, siapapun yang menjadi presiden wajib menyelesaikan, mempertanggungjawabkan kasus-kasus pelanggaran berat yang terjadi di Indonesia, baik yang sudah diakui oleh Presiden Jokowi pada tanggal 11 Januari 2022 dan juga berbagai peristiwa kekerasan aparat yang sampai sekarang tidak ditindaklanjuti oleh Komnas HAM sebagai lembaga penyelidik,” tandas Sumarsih.
Pantauan Suara.com di lokasi, ratusan massa mengenakan pakaian serba hitam untuk menyuarakan penyelesaian masalah pelanggaran HAM berat di masa lalu pada Aksi Kamisan terakhir di era pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Fedi Nuril Tantang Prabowo Datang ke Aksi Kamisan: Supaya Kebenaran Terungkap
Berita Terkait
-
KontraS Sebut 64 Kasus Kekerasan oleh TNI Terjadi Dalam Setahun, Salah Satunya di Papua
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Fedi Nuril Tantang Prabowo Datang ke Aksi Kamisan: Supaya Kebenaran Terungkap
-
Komnas HAM Terima 1.227 Aduan Pelanggaran HAM Semester Pertama 2024, DKI Jakarta Terbanyak
-
Pelanggaran HAM Berat Era Orde Baru dalam Antologi Puisi Doa untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!