Suara.com - Anies Baswedan membuat cuitan yang membuat publik beranggapan kalaubdia tengah menyindir anak dan menantu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. Pasalnya, Anies menuliskan kalau dirinya ingin makan sushi bersama sang istri Fery Farhati dan anak-anaknya
Mantan Gubernur Jakarta itu pun minta rekomendasi dari pengikutnya di X.
"Pengen makan sushi sama @feryfarhati dan anak-anak. Ada rekomendasi sushi yg enak, halal, dan lokasi di Jakarta biar nggak perlu jastip?" tulis Anies di X dikutip Jumat (18/10/2024).
Cuitan tersebut makin nampak sebagai suatu sindiran terhadap Kaesang dan Erina, pasalnya Anies menyinggung soal layanan omakase.
Diketahui bahwa omakase merupakan pelayanan restoran ala Jepang yang membiarkan koki menghidangkan makanan terbaik menurutnya. Sehingga, pelanggan tidak perlu memesan menunapa pun.
"Tapi nggak perlu yang level omakase juga ya," pinta Anies kepada pengikutnya.
Cuitan tersebut langsung curi perhatian netizen X yang sadar kalau Anies sedang menyenggol Kaesang dan Erina.
"Makanya punya mertua presiden donk bah, biar gosah mikir apa2 lagi klo mo mam sushi," komentar @gloxxxx.
"Yang penting makannya ga di RS juga ya pak," kata netizen @blacxxxx.
Baca Juga: Anies Baswedan Minta Rekomendasi Restoran Sushi di Jakarta: Biar Enggak Perlu Jastip
Diketahui, hidangan omakase belakangan jadi perbincangan gara-gara Erina Gudono pamer layanan omakade di kamar rawat inap RSIA Jakarta pasca melahirkan anak pertamanya.
Erina mengunggah momen itu ke Instagram story pribadinya. Postingan itu langsung beredar ulang di berbagai media sosial.
Publik di media sosial langsung mempertanyakan masalah kebersihan dan sterilisasi dari hidangan tersebut. Sebab, layanan omakase diketahui kebanyakan menyajikan hidangan mentah.
Salah satunya dibagikan ulang oleh seorang netizen di platform X yang menyuarakan keprihatinannya terkait penerapan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dalam penyajian omakase di kamar rumah sakit.
HACCP merupakan sistem manajemen keamanan pangan yang berfokus pada pencegahan bahaya melalui identifikasi titik kritis dalam proses produksi, penyimpanan, dan penyajian makanan.
"Jujur omakase di kamar RS ini gue bingung HACCP-nya gimana, jalan apa enggak, terus aturan dari RS-nya untuk mengakomodir ini tuh gimana bentuknya di bylaws, terus management tuh melihat ini seperti apa?" tulis akun @jun*** dikutip Kamis (17/10/2024).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU