Seperti diketahui, perwakilan menteri dari Bali di pemerintahan sejak zaman Soekarno hingga Joko Widodo selalu ada. Namun, dari 48 daftar nama menteri yang menjabat di kabinet Merah Putih Prabowo saat ini tidak ada satu pun yang berasal dari Bali.
Representasi dari Bali baru ada pada dua orang wakil menteri yang berasal dari Bali. Mereka adalah Wakil Menteri Kependudukan Keluarga, Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa.
Menurut Subanda, secara umum pemilihan menteri dan wamen pada kabinet tersebut cukup berimbang.
Pejabat yang dipilih dinilai memenuhi aspek profesionalisme dan juga memenuhi aspek kepentingan partai.
Selain itu, juga terdapat keseimbangan komposisi antara daftar pejabat yang berasal dari generasi muda dan sosok-sosok yang kaya pengalaman. Selain itu, tokoh-tokoh yang masuk dalam kabinet Prabowo juga dinilai merepresentasikan seluruh wilayah di Indonesia.
“Kabinet ini juga mengadopsi antara profesionalisme dan politik dalam artian mengadopsi kepentingan partai,” urainya.
Spoil System yang Kuat
Ada dua kemungkinan yang menyebabkan tidak adanya satu pun menteri yang berasal dari Bali. Ia juga menilai masih ada spoil system atau pemilihan berdasarkan adanya kedekatan personal atau partai pengusung.
Sehingga, beberapa pejabat dipilih Prabowo berdasarkan kontribusinya dalam memenangkan dirinya saat Pilpres lalu.
Baca Juga: Mimpi Prabowo Subianto: Indonesia Berlaga di Piala Dunia, Bisakah Terwujud?
“Karena memang Pak Prabowo saat ini mengutamakan spoil system berdasarkan kontribusinya kepada proses kemenangan (Pemilu) kemarin dan profesional,” tuturnya.
Meski begitu, Prabowo-Gibran sejatinya berhasil meraih suara terbanyak di Bali saat Pilpres lalu. Bahkan, mereka berhasil mematahkan capaian paslon usungan PDIP yang selalu meraih suara terbanyak di Bali dalam setiap Pilpres.
Sehingga bila belum ada tokoh dari Bali yang menurut penilaian Prabowo memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi menteri.
“Kemungkinan orang yang dianggap sangat relevan, mempunyai kapabilitas, mempunyai kapasitas untuk itu masih kalah kuat daya tariknya dengan tokoh yang lain,” imbuhnya.
Sementara, Subanda menilai penunjukan Isyana dan Puspa sebagai wakil menteri juga dinilai berdasarkan spoil system. Dia menilai kemungkinan adanya kedekatan antara Prabowo dengan kedua tokoh tersebut atau dengan partai pengusungnya.
Dia mencontohkan Isyana Bagoes Oka yang juga diusung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan dinilai sebagai sosok yang cukup populer.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun
-
Dasco - Sjafrie Sjamsoeddin Sempat Bicara 4 Mata di Ruang Tertutup, Ini yang Dibahas
-
KPK Telusuri Dana Korupsi Haji ke PBNU, Mahfud MD: Segera Tetapkan Tersangkanya Siapa Saja
-
Viral Isu Perselingkuhan Guncang Polri, Irjen Krishna Murti Dimutasi Jadi Staf Ahli Kapolri
-
Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
-
'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?
-
Motif Pembunuhan Bankir Terungkap: Ingin Kuras Rekening Tidur, Libatkan 2 Oknum Kopassus
-
Skandal Kuota Haji, Khalid Basalamah Kembalikan Uang, KPK: Masih Hitung, Sumbernya Ditelisik
-
Profil Ahmad Erani Yustika: Dulu Stafsus Jokowi, Kini Dipercaya Prabowo Jadi Sekjen Kementerian ESDM