Suara.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong atas dugaan tindak pidana korupsi importasi gula.
Kasus dugaan korupsi tersebut terjadi saat Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI, Abdul Qohar mengatakan, dua orang ditetapkan tersangka berinisial TTL selaku Menteri Perdagangan 2015-2016 dan CS selaku Direktur Pengembangan bisnis pada PT PPI 2015-2016.
"Pada hari ni Selasa 29 Oktober 2024 penyidik Jampidsus Kejagung menetapkan status saksi terhadap dua orang menjadi tersangka karena telah memenuhi alat bukti,” ujar Abdul Qohar di Kejagung, Selasa (29/10/2024).
Dia mengungkapkan, keduanya telah ditahan di Rutan Salemba Kejagung dan Kejari Jaksel selama 20 hari ke depan.
Tom Lembong pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015-2016, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Lantas, seperti apa sepak terjang Tom Lembong. Berikut ini rangkumannya.
Biodata Tom Lembong
Tom Lembong lahir pada 4 Maret 1971. Dia terlahir dari keluarga dokter. Ayahnya, Yohanes Lembong (Ong Joe Gie) asal Manado merupakan dokter ahli jantung dan THT. Sedangkan ibunya, Yetty Lembong berasal dari Tuban.
Baca Juga: Belum Tahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, KPK Bantah Tebang Pilih: Kita Tidak Berpolitik!
Tom disebut pernah bersekolah SD dan SMP di Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Sebelum pindah ke Boston, Amerika Serikat untuk melanjutkan SMA. Lulus dari sekolah menengah, dia melanjutkan pendidikan di Harvard University dengan mengambil jurusan arsitektur dan tata kelola.
Karier Tom Lembong
Lulus pendidikan, Tom Lembong memulai karier profesionalnya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di New York dan Singapura pada tahun 1995. Kemudian pada 1999-2000 bergabung sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.
Rupanya, karier Tom melejit setelah itu. Dia terlibat dalam lahirnya Bank Mandiri. Suami Franciska Wihardja itu dipercaya mengurusi proses rekapitalisasi dan penggabungan Bank Bumi Daya, Bank Eksim, Bank Dagang Negara, dan Bank Bapindo.
Periode 2002 sampai 2005, Tom memutuskan bergabung dengan Farindo Investments.
Tahun 2006, Tom Lembong mendirikan Quvat Management, perusahaan dana ekuitas swasta. Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Graha Layar Prima atau Blitz Megaplex pada 2012-2014.
Tom kemudian terlibat dalam politik. Dia menjadi penulis pidato Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden di masa jabatan pertama.
Lalu diangkat menjadi Menteri Perdagangan periode 2015-2016. Tom Lembang setelah itu dipercayakan oleh Jokowi untuk bergabung dalam kabinet dengan menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada periode 2016-2019, yang sekarang telah berganti nama menjadi Kementerian Investasi.
Tom pernah menjabat di Dewan Penasihat Internasional Institut Kajian Strategis Internasional (IISS) di London. Selain itu sebagai Dewan Penasihat Internasional Plastic Omnium, sebuah perusahaan komponen otomotif di Perancis.
Pada 2021, Tom Lembong diangkat menjadi Ketua Dewan PT Jaya Ancol. Lalu mendirikan Consilience Policy Institute yang resmi beroperasi di Singapura.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR